Penajam (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melakukan pembinaan terhadap desa di Kabupaten Penajam, Paser Utara, sebagai persiapan mengikuti lomba desa 2017 sehingga bisa melakukan perbaikan jika ditemukan indikator yang masih lemah.

"Untuk pembinaan menuju penilaian lomba kategori desa, hari ini pertama kali dilakukan. Sedangkan kategori kelurahan kemarin sudah ada dua kelurahan yang kami bina," ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Kaltim Moh Jauhar Efendi di Penajam, Selasa.

Dua kelurahan yang sebelumnya dilakukan pembinaan itu adalah Kelurahan Muara Jawa Ilir, Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara. Kemudian Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda. Sedangkan saat ini pembinaan dilakukan di Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Dalam pembukaan acara pembinaan desa tersebut Jauhar melanjutkan, sebagai masyarakat yang tinggal di pedesaan tidak perlu berkecil hati, karena di Kaltim masih ada kelurahan yang jauh tertinggal ketimbang desa.

Terkait dengan penilaian lomba desa yang saat ini dipersiapkan, Jauhar mengatakan di Indonesia terdapat lebih dari 74.000 desa, sedangkan di Kaltim terdapat 836 desa, sehingga Sidorejo harus berbangga karena terpilih bersama dua desa lain dari 836 desa yang ada.

Mantan Camat Penajam dan mantan Karo Humas Setprov Kaltim ini mengaku kagum dengan perkembangan Desa Sidorejo yang dimekarkan enam tahun lalu tersebut, karena saat itu infrastruktur masih minim, namun sekarang banyak mengalami kemajuan setelah menjadi pemerintahan desa definitif.

Ia melanjutkan tim pembinaan dalam rangka penilaian lomba desa ini merupakan tim yang objektif, sehingga tiga desa yang menuju persiapan lomba ini akan mendapat nilai sesuai kriteria yang ada.

Kriteria yang dinilai dalam lomba desa, katanya, sesuai dengan Permendagri Nomor 81 tahun 2015, terdapat tiga kriteria yang dinilai, yakni kelengkapan administrasi, teknik penyampaian presentasi, dan klasifikasi lapangan mengenai laporan administrasi dan data yang dipresentasikan.

Turunan tiga kriteria tersebut semuanya mengacu pada berbagai sub, antara lain terkait dengan pemerintahan, kewilayahan, pengembangan ekonomi, pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna plus inovasinya, kemasyarakatan, peran PKK, Karang Taruna, dan lembaga lain di desa.

"Dalam mengikuti lomba desa, menjadi juara bukan tujuan, tetapi lomba desa harus dijadikan sebagai sarana untuk mengetahui kekurangan, selanjutnya kekurangan yang terdeteksi harus segera diperbaiki guna kemajuan desa," ujar Jauhar yang juga mantan Kadis Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim ini.(*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016