Samarinda (ANTARA Kaltim) -Musim penghujan yang melanda beberapa daerah di Indonesia termasuk Kaltim telah menimbulkan bencana yang tidak diduga antara lain tanah longsor dan banjir bandang. Karena itu masyarakat Kaltim harus tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan bencana tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Ir Chairil Anwar mengatakan, memasuki musim penghujan bencana yang ditimbulkan tentu tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Karena itu perlu adanya upaya bersama untuk mengantisipasi terjadinya bencana baik itu angin ribut, banjir maupun tanah longsor yang datangnya bisa secara tiba-tiba.
"Kita semua perlu menyadari jika alam dan lingkungan hidup dewasa ini, sudah banyak berubah, sehingga perlu adanya langkah dan upaya-upaya untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana. Apalagi sekarang sudah memasuki musim penghujan," kata Chairil Anwar, Rabu (28/9).
Chairil mengatakan, kondisi Kaltim secara empiris dapat dilihat dengan perubahan kondisi biogeofisik alam, pemanasan global menghasilkan dampak perubahan iklim dan cuaca yang tidak beraturan. Degradasi sumber daya alam dan lingkungan menimbulkan berbagai fenomena alam yang memicu terjadinya bencana.
"La nina yang menyebabkan curah hujan melebihi normal dapat menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor dan dampak-dampak lain yang ditimbulkannya, seperti kerawanan pangan dan timbulnya hama penyakit," ujarnya.
Mengantisipasi bencana, lanjut Chairil tentu perlu dilakukan koordinasi dan sinergitas semua pihak dalam gerak dan langkah dalam mengatasi permasalahan penanggulangan bencana di Kaltim.
"Khusus kabupaten/kota yang sudah memiliki BPBD bisa menyiapsiagakan desa tangguh bencana dan membangun sistem penanggulangan bencana secara sinergi, terencana, terpadu dan berkesinambungan," ujarnya. (Humas Prov Kaltim/mar)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Ir Chairil Anwar mengatakan, memasuki musim penghujan bencana yang ditimbulkan tentu tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Karena itu perlu adanya upaya bersama untuk mengantisipasi terjadinya bencana baik itu angin ribut, banjir maupun tanah longsor yang datangnya bisa secara tiba-tiba.
"Kita semua perlu menyadari jika alam dan lingkungan hidup dewasa ini, sudah banyak berubah, sehingga perlu adanya langkah dan upaya-upaya untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana. Apalagi sekarang sudah memasuki musim penghujan," kata Chairil Anwar, Rabu (28/9).
Chairil mengatakan, kondisi Kaltim secara empiris dapat dilihat dengan perubahan kondisi biogeofisik alam, pemanasan global menghasilkan dampak perubahan iklim dan cuaca yang tidak beraturan. Degradasi sumber daya alam dan lingkungan menimbulkan berbagai fenomena alam yang memicu terjadinya bencana.
"La nina yang menyebabkan curah hujan melebihi normal dapat menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor dan dampak-dampak lain yang ditimbulkannya, seperti kerawanan pangan dan timbulnya hama penyakit," ujarnya.
Mengantisipasi bencana, lanjut Chairil tentu perlu dilakukan koordinasi dan sinergitas semua pihak dalam gerak dan langkah dalam mengatasi permasalahan penanggulangan bencana di Kaltim.
"Khusus kabupaten/kota yang sudah memiliki BPBD bisa menyiapsiagakan desa tangguh bencana dan membangun sistem penanggulangan bencana secara sinergi, terencana, terpadu dan berkesinambungan," ujarnya. (Humas Prov Kaltim/mar)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016