Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, banyak mengarahkan inovasi teknologi tepat guna untuk pengembangan pertanian dalam arti luas, sehingga masyarakat setempat yang mayoritas petani dapat merasakan manfaatnya.

"Inovasi TTG (teknologi tepat guna) memang bertujuan untuk mempermudah dan meningkatkan produksi lokal. Kebetulan di Kutai Kartanegara mayoritas penduduknya sebagai petani, makanya pelakunya mengembangkan alat sederhana untuk pertanian," ujar Pendamping Desa Bidang TTG Kabupaten Kutai Kartanegara Rismet Mulya di Samarinda, Senin.

Sejumlah teknologi yang telah dikembangkan dari peralatan sederhana yang diinovasi, antara lain mesin pengolah pakan budidaya ikan, kemudian akan mengembangkan pengolahan pupuk organik di Kecamatan Loa Kulu dan pengembangan hidroponik di Kecamatan Anggana.

Menurut Rismet, teknologi hasil inovasi pelaku dan pemerhati yang tergabung dalam Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) di tiap kecamatan pengembangan mesin sederhana menjadi daya guna bukan asal buat, tetapi dirancang dengan tepat sesuai dengan kebutuhan penduduk atau memerhatikan kearifan lokal.

Tahun ini, katanya, terdapat enam Posyantek di Kutai Kartanegara yang mendapat bantuan keuangan dari Pemprov Kaltim masing-masing sebesar Rp25 juta untuk berbagai kebutuhan sesuai dengan usulan yang dilakukan sebelumnya.

"Posyantek di Kukar sebenarnya banyak, tetapi Pemprov Kaltim dalam memberikan stimulan tahun ini tentu melihat berbagai indikator, di antaranya mengenai keaktifan Posyantek dalam memfasilitasi masyarakat. Dari indikator itulah kemudian hanya ada enam Posyantek di Kutai Kartanegara yang mendapat bantuan," kata Rismet.

Beberapa kegiatan Posyantek yang mendapat bantuan, antara lain melengkapi sarana dan prasarana yang masih kurang, menggencarkan sosialisasi tentang peran Posyantek terhadap masyarakat, dan kegiatan lain untuk meningkatkan mutu produk pertanian masyarakat.

Rismet menambahkan manfaat TTG sangat besar bagi masyarakat karena mampu meningkatkan kesejahteraan, seperti dalam panen maupun mengolah hasil panen dari sebelumnya dilakukan manual, namun ketika adanya inovasi teknologi, hasilnya bisa lebih, cepat, lebih banyak, dan kualitasnya juga lebih bagus.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016