Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sejumlah peternak di Provinsi Kalimantan Timur hingga kini telah memanfaatkan kredit senilai Rp28,304 miliar dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim, melalui Kredit Ternak Sejahtera (KTS) yang diprogramkan pemerintah.
"Nilai kredit sebanyak itu merupakan akumulasi sejak 2010 hingga 2016, sementara jangka kreditnya bervariasi antara 10 hingga 60 bulan untuk modal usaha berbagai jenis peternakan," ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur Dadang Sudarya di Samarinda, Rabu.
Didampingi Kasi Pelayanan Usaha dan Pembiayaan Peternakan, Nur Ainah, Dadang melanjutkan, jenis usaha yang dijalankan peternak dari kredit tersebut antara lain untuk modal usaha pembibitan sapi, penggemukan sapi, ternak kambing, itik, dan ternak ayam.
Sedangkan rincian pemanfaatnya antara lain di Kota Samarinda terdapat 26 peternak yang telah melakukan akad kredit dengan nilai Rp4,08 miliar, sementara jumlah baki debet (sisa kredit) masih sebesar Rp2,458 miliar.
Kemudian di Kota Balikpapan sebanyak 30 peternak yang antara lain digunakan untuk pembuatan kandang ayam, pembelian sapi bibit, dan untuk ternak ayam dengan total senilai Rp2,90 miliar, sementara baki debet masih tersisa Rp1,4 miliar.
Selanjutnya di Kabupaten Paser yang memanfaatkan pinjaman dari BPD Kaltim Cabang Tana Paser sebanyak 10 peternak. Nilai yang dipinjam mencapai Rp1,62 miliar dengan baki debet hanya tersisa Rp362 juta.
Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat 16 debitur yang memanfaatkan pinjaman modal senilai Rp1,9 miliar dengan baki debit Rp608,85 juta. Kredit sebanyak itu antara lain digunakan untuk penggemukan sapi dan untuk beternak ayam.
Selanjutnya terdapat 70 peternak di Kabupaten Berau yang memanfaatkan KTS dari BPD Kaltim Cabang Tanjung Redeb senilai Rp6,97 miliar dengan baki debet masih Rp2,25 miliar.
Di Kabupaten Kutai Barat hanya terdapat dua peternak yang memanfaatkan kredit senilai Rp625 juta dengan baki kredit Rp 600 juta. Kabupaten Penajam Paser Utara terdapat 20 pemanfaat dengan nilai Rp3,16 miliar, sementara baki debet yang tersisa Rp528,93 juta.
"Untuk Kota Bontang hanya ada satu orang yang memanfatkan kredit dengan nilai Rp75 juta. Di Kabupaten Kutai Timur terdapat 16 pemanfaat yang memnafaatkan kredit senilai Rp2,02 miliar, sementara baki debet yang tersisa Rp643juta," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Nilai kredit sebanyak itu merupakan akumulasi sejak 2010 hingga 2016, sementara jangka kreditnya bervariasi antara 10 hingga 60 bulan untuk modal usaha berbagai jenis peternakan," ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur Dadang Sudarya di Samarinda, Rabu.
Didampingi Kasi Pelayanan Usaha dan Pembiayaan Peternakan, Nur Ainah, Dadang melanjutkan, jenis usaha yang dijalankan peternak dari kredit tersebut antara lain untuk modal usaha pembibitan sapi, penggemukan sapi, ternak kambing, itik, dan ternak ayam.
Sedangkan rincian pemanfaatnya antara lain di Kota Samarinda terdapat 26 peternak yang telah melakukan akad kredit dengan nilai Rp4,08 miliar, sementara jumlah baki debet (sisa kredit) masih sebesar Rp2,458 miliar.
Kemudian di Kota Balikpapan sebanyak 30 peternak yang antara lain digunakan untuk pembuatan kandang ayam, pembelian sapi bibit, dan untuk ternak ayam dengan total senilai Rp2,90 miliar, sementara baki debet masih tersisa Rp1,4 miliar.
Selanjutnya di Kabupaten Paser yang memanfaatkan pinjaman dari BPD Kaltim Cabang Tana Paser sebanyak 10 peternak. Nilai yang dipinjam mencapai Rp1,62 miliar dengan baki debet hanya tersisa Rp362 juta.
Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat 16 debitur yang memanfaatkan pinjaman modal senilai Rp1,9 miliar dengan baki debit Rp608,85 juta. Kredit sebanyak itu antara lain digunakan untuk penggemukan sapi dan untuk beternak ayam.
Selanjutnya terdapat 70 peternak di Kabupaten Berau yang memanfaatkan KTS dari BPD Kaltim Cabang Tanjung Redeb senilai Rp6,97 miliar dengan baki debet masih Rp2,25 miliar.
Di Kabupaten Kutai Barat hanya terdapat dua peternak yang memanfaatkan kredit senilai Rp625 juta dengan baki kredit Rp 600 juta. Kabupaten Penajam Paser Utara terdapat 20 pemanfaat dengan nilai Rp3,16 miliar, sementara baki debet yang tersisa Rp528,93 juta.
"Untuk Kota Bontang hanya ada satu orang yang memanfatkan kredit dengan nilai Rp75 juta. Di Kabupaten Kutai Timur terdapat 16 pemanfaat yang memnafaatkan kredit senilai Rp2,02 miliar, sementara baki debet yang tersisa Rp643juta," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016