Penajam (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, segera mengoperasikan "solar packed dealer nelayan" atau stasiun pengisian solar khusus nelayan di pendaratan ikan Desa Api-Api, Kecamatan Waru.

"Kami targetkan SPDN di Desa Api-Api segera berfungsi pada 2016 ini untuk melayani para nelayan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman, saat dihubungi di Penajam, Jumat.

Menurut ia, SPDN yang dibangun pada 2004 silam hingga kini belum difungsikan karena Koperasi Perikanan Rindang Buana yang mengelola stasiun pengisian solar khusus nelayan itu tidak menenuhi standar aturan koperasi, sehingga PT Pertamina menolak memasok solar ke SPDN tersebut.

"Standar aturan koperasi sudah kami benahi bersama instansi terkait untuk bisa mendapatkan pasokan solar dari Pertamina," ujar Ahmad Usman.

Selain itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara juga akan melakukan perbaikan mesin dispenser SPDN yang saat ini kondisinya rusak.

Usman menambahkan Pemkab Penajam Paser Utara telah menyiapkan anggaran Rp150 juta untuk melakukan beberapa perbaikan terhadap SPDN yang berada di Desa Api-Api tersebut.

"Anggaran itu disiapkan pemerintah daerah untuk mengganti mesin dispenser yang rusak serta memperbaiki pagar yang sudah mulai berkarat," tambahnya.

Ahmad Usman mengatakan pengoperasian stasiun pengisian solar khusus nelayan tersebut untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga masyarakat di wilayah pesisir, khususnya di bidang kelautan dan perikanan.

Keberadaan SPDN itu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan solar masyarakat nelayan untuk kepentingan melaut.

Selama ini, tambah Ahmad Usman, para nelayan sering mengeluh kehabisan solar di SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) atau di agen penyalur minyak dan solar (APMS), sehingga harus membeli di pedagang eceran dengan harga yang lebih mahal.

"Nelayan terpaksa membeli solar di pengecer dengan harga yang lebih tinggi karena selalu kehabisan saat membeli di SPBU dan APMS," tambahnya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016