Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Ratusan pedagang yang berjualan di pasar-pasar milik Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menunggak angsuran pembayaran sewa dan retribusi kios hingga mencapai sekitar Rp6 miliar.

"Pedagang yang terbanyak menunggak itu dari Pasar Pandansari," kata Kepala Dinas Pasar Kota Balikpapan Heri Misnoto saat dihubungi di Balikpapan, Selasa.

Menurut ia, ada sekitar 30 persen dari ribuan pedagang yang menempati kios dengan sistem yang disediakan Dinas Pasar.

Ia menambahkan tunggakan pembayaran sewa kios dan retribusi juga terjadi di Pasar Sepinggan, Pasar Damai, Pasar Klandasan.

Tunggakan sebanyak itu mulai terjadi sejak 10 tahun terakhir dan sudah melewati tiga periode kepala dinas.

Besar tunggakan tersebut berdasarkan luas petak atau kios yang ditempati pedagang, ada yang besarnya Rp180.000 perbulan, Rp200.000, Rp300.000, dan Rp350.000. Dengan jumlah ratusan yang menunggak dikali sekian lama, maka tunggakan itu mencapai Rp6 miliar pada tahun 2016 ini.

"Memang bagi sebagian kita, angka-angka tunggakan tersebut terlihat kecil. Namun, alasan pedagang susah bayar adalah ekonomi yang sedang sulit sekarang. Penjual pisang misalnya, ada yang mengaku sampai lima hari dagangannya tak ada yang laku," tutur Misnoto.

Menurut ia, Dinas Pasar Balikpapan sebenarnya tidak tinggal diam dan terus berupaya menagih tunggakan tersebut kepada para pedagang.

Bahkan, para pedagang yang menunggak telah pula diberi waktu hingga akhir April 2016 untuk melunasi kewajibannya.

"Bila tidak ada itikad baik untuk melunasi tunggakan itu, apa boleh buat, kami akan ambil kiosnya atau serahkan ke orang lain," tegas Misnoto.

Akan tetapi jika pedagang mau melunasi tunggakan, mereka diperbolehkan terus berjualan di tempatnya itu.

Di sisi lain, lanjut Misnoto, piutang tidak tertagih itu menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Selama piutang itu belum dilunasi akan terus menjadi temuan BPK dan memberi catatan bagi pelaporan keuangan Pemkot Balikpapan," ujarnya.

Namun demikian, sejumlah pedagang mengungkapkan bahwa Dinas Pasar Balikpapan tidak maksimal mengurus bidang yang jadi tanggung jawabnya itu.

"Kami mengurus sendiri kebersihan pasar ini," kata seorang pedagang ikan di Pasar Klandasan.

Para pedagang di los ikan itu setiap hari menyewa mesin pompa air dan mempekerjakan orang untuk menjaga kebersihan tempatnya berjualan secara rutin. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016