Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2016, organisasi massa (ormas) diminta tidak menggelar razia pada tempat tempat hiburan dan sejenisnya. Hal ini untuk menjaga iklim kondusif di Kaltim. 

Imbauan ini disampaikan anggota DPRD Kaltim M Adam Sinte usai mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Mahakam 2015 dalam rangka Pengamanan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016.

Imbauan tersebut selaras dengan amanat yang disampaikan Kepala Polisi Republik Indonesia Badrodin Haiti dalam sambutan yang dibacakan Wakapolda Kaltim Brigjen Polisi Endaryoko dalam apel yang digelar di Markas Polisi Daerah (Mapolda) Kaltim di Balikpapan.

Dikatakan Adam, dirinya berharap Kaltim tetap aman dan kondusif. Meski diakui Adam setelah Pilkada serentak beberapa waktu lalu masih menyisakan eskalasi politik yang tinggi. "Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan bisa kondusif kembali. Kawan-kawan yang bertugas menjaga keamanan selama 10 hari menjelang Natal hingga usai tahun baru bisa lancar dan tercipta keamanan sejak sekarang dan seterusnya," harap Adam.

Seperti diketahui, 10 hari masa pengamanan yang terhitung sejak 24 Desember 2015 hingga 2 Januari 2016. Kegiatan pengamanan ini mengedepankan tindakan preventif yang didukung kegiatan intelejen berupa deteksi dini maupun deteksi aksi serta penegakan hukum secara tegas dan profesional.

Kegiatan yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya dan rutin pada hari-hari besar yang memerlukan pengamanan ketat dari jajaran Kapolda Kaltim ini diharapkan  Adam mendapat partisipasi dari masyarakat, dengan turut menjaga keamanan.

"Bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak kepolisian menjaga keamanan, partisipasi masyarakat menjaga kedamaian diharapkan menciptakan suasana yang kondusif," kata Adam usai apel yang juga diikuti Pangdam VI Mulawarman Mayjen Benny Indra Pujihastono dan Kapolres Balikpapan AKBP Jeffri Dian Juniarta.

Keberhasilan operasi lilin pada tahun lalu, kata Adam, tidak boleh menjadikan kita semua berpuas diri menyebabkan lengah. Sehingga agenda rutin ini jangan dijadikan rutinitas rutin tahunan biasa. Harus tetap waspada menghadapi dinamika perkembangan masyarakat.

Dalam kegiatan pengamanan tersebut, Polri menyiapkan 80.197 personel, ditambah 20.681 personel TNI dan 49.670 intansi terkait yang terdiri dari Satuan Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Pramuka dan Pemadam Kebakaran.

Personel tersebut akan ditempatkan pada 1.557 pos pengamanan dan 638 pos pelayanan. Tak hanya melibatkan personel, sebanyak 998 unit CCTV yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dimanfaatkan memantau situasi pada titik-titik yang dianggap rawan. (Humas DPRD Kaltim/adv)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015