Samarinda (ANTARA Kaltim) - Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Provinsi Kalimantan Timur menyatakan kasus kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia sudah sangat memprihatinkan, karena jumlahnya mencapai 6.006 kasus sehingga perlu upaya konkret menanganinya.

"Komnas Perlindungan Anak melaporkan bahwa Indonesia masuk darurat kejahatan seksual anak sejak 2010, namun dari pengamatan kami, sepertinya pemerintah tidak berdaya dalam menanganinya," ujar Koordinator Lajnah Khusus Ustadzah dan Mubalighah DPD I MHTI Provinsi Kaltim Endah Nuryani di Samarinda, Jumat.

Hal itu dikatakan Endah ketika bersilaturahmi ke Kantor Perum LKBN Antara Biro Kaltim, bersama tiga anggota MHTI lainnya, yakni Suprijadi Hartojo, Suriani, dan Mumtazia Annisa.

Setiap tahun, lanjut dia, berdasarkan data yang dirilis oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia, jumlah kasus tindak kekerasan seksual terhadap anak terus meningkat, yakni pada 2013 terungkap sebanyak 4.311 kasus.

Kemudian pada 2014 sebanyak 5.066 kasus, sedangkan sampai dengan Agustus 2015 sudah terungkap sebanyak 6.006 kasus. Ini berarti kewaspadaan setiap aparatur dan masyarakat harus terus ditingkatkan.

"Betapa beratnya kasus ini, sampai-sampai Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban menggolongkan kejahatan ini sudah segawat kasus korupsi, terorisme, dan tindak pidana perdagangan orang," katanya.

Ia menambahkan kejahatan seksual yang menimpa perempuan juga tidak kalah mirisnya dan dari catatan 2015 yang dirilis Komnas Perempuan disebutkan pada ranah personal terjadi 2.274 kasus kekerasan seksual atau mencapai 26 persen dari semua kasus kekerasan yang terjadi.

"Banyaknya tindak kekerasan ini karena kapitalisme sekuler yang terjadi di negara kita. Seharusnya para pemimpin kita menjadi pelindung rakyatnya, tapi ternyata tidak mampu. Jika kita membangun negara berdasarkan syariat Islam, pasti semua masyarakat dari agama apapun akan terlindungi," katanya.

Dalam upaya menekan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta untuk mengakhiri sistem kapitalisme sekuler, lanjut dia, MHTI Kalimantan Timur berencana menggelar Kongres Ibu Nusantara pada 20 Desember 2015.

Acara tersebut akan digelar di tiga lokasi di Provinsi Kaltim, yakni di Hotel Bumi Senyiur Samarinda yang akan dihadiri 500 orang, di Balikpapan akan dihadiri 1.000 orang, dan di Kabupaten Berau akan dihadiri 100 orang.  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015