Balikpapan (ANTARA Kaltim) - PT Pertamina (Persero) menandatangani kontrak kerja sama pasokan bahan bakar minyak industri dengan PT Agro Harapan Lestari (Good Hoper Group) senilai Rp167 miliar.

"Untuk kontrak kerja sama ini berlangsung selama dua tahun," kata Humas PT Pertamina Unit Pemasaran (MOR) VI Balikpapan Andar Titi Lestari dihubungi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu.

Manajer Industrial Fuel Marketing Pertamina Wilayah Kalimantan Arief Priyanto menandatangani telah penjanjian kerja sama tersebut di Jakarta.

Dalam kerja sama itu, Pertamina wajib memenuhi kebutuhan BBM perusahaan yang lokasi kerjanya di pedalaman Kalimantan dan Papua selama dua tahun dengan total pasokan 24.000 kiloliter BBM.

Dengan begitu, seperti ditegaskan Priyanto, Pertamina sebagai badan usaha menjamin pasokan bagi perusahaan tersebut.

Tidak hanya itu, dengan kredo bisnis "One Business Solution", Pertamina memberi bonus produk-produk Pertamina lainnya. PT Agro Harapan Lestari mendapat voucher bahan bakar khusus jenis Pertamax senilai Rp75 juta.

"Vouchernya dapat digunakan di seluruh SPBU Pertamina atau SPBU COCO di seluruh Indonesia, sehingga bisa lebih efisien," kata Arief Priyanto.

Di sisi lain, dituturkan Humas MOR VI Andar Titi Lestari, mengantar BBM dan mendistribusikannya di Kalimantan dan Papua saat ini masih merupakan tantangan tersendiri.

"Tantangan itu utamanya keterbatasan infrastruktur jalan, terutama di pedalaman," kata Lestari.

Arti keterbatasan bahkan hingga tidak ada jalan darat, sehingga BBM harus didistribusikan dengan moda angkutan lain.

Di Kalimantan, Pertamina MOR VI menggunakan kapal-kapal tanker LCT selama kedalaman sungai masih memungkinkan. Setelah itu, untuk menembus lebih jauh ke kecamatan dan kampung di hulu sungai menggunakan perahu.

BBM pun bisa mengalami dua atau tiga kali "handling" atau bongkar muat yang riskan. Dari tanker atau juga tangki timbun untuk bisa dibawa perahu, BBM dikemas di dalam drum-drum ukuran 200 liter.

Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila harga premium bisa mencapai Rp20.000 per liter di wilayah Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu.

"Jadi, kami selalu mendorong agar pemerintah setempat membangun infrastruktur jalan agar rakyat yang di pedalaman itu lebih cepat sejahtera," kata Lestari. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015