Samarinda (ANTARA Kaltim) - Lembaga Kajian Olahraga Prestasi Kalimantan Timur mengingatkan KONI setempat untuk melakukan efisiensi anggaran pelaksanaan pemusatan latihan daerah dalam rangka persiapan menuju PON XIX tahun 2016 di Jawa Barat.
Sekretaris Lembaga Kajian Olahraga Prestasi (Lekop) Kaltim Rudi Nuryadi di Samarinda, Rabu, mengatakan kucuran Rp150 miliar dari APBD Kaltim untuk persiapan PON 2016 sudah sangat mencukupi.
Pria yang akrab disapa Dede itu mengungkapkan, dalam hitungan Lekop, pelaksanaan Puslatda akan menghabiskan dana sekitar Rp138 miliar dengan estimasi melibatkan 675 atlet, 175 pelatih, 42 manajer dan beberapa tenaga kepanitiaan.
Menurut ia, KONI Kaltim bisa melakukan efesiensi pada pembiayaan akomodasi dan kegiatan uji coba ke luar negeri yang dalam perencanaan dianggarkan Rp48,6 miliar.
"Untuk akomodasi tentunya kita bisa melakukan efesiensi melalui lobi ke pemerintah provinsi untuk tidak mengeluarkan biaya sewa sarana dan prasarana latihan berikut hotel atlet yang menjadi aset pemprov," jelasnya.
Sedangkan untuk uji coba ke luar negeri, menurut Dede, sebaiknya diprioritaskan pada cabang olahraga yang berpotensi besar meraih medali PON.
Dengan melakukan kajian ulang perencanaan anggaran Puslatda, utamanya untuk "try out" dan akomodasi, Dede yakin bila pengeluaran Puslatda tersebut bisa ditekan.
"Kita berharap kelebihan anggaran itu bisa dimaksimalkan untuk penunjang prestasi atlet, misalnya penambahan suplemen atau peralatan yang lebih memadai," jelasnya.
Dede juga mengingatkan supaya dana Rp150 miliar yang telah dianggarkan dalam APBD 2016 bisa dimaksimalkan untuk kegiatan Puslatda dalam rangka merentas prestasi PON 2016.
"Jangan sampai dana tersebut dikeluarkan untuk kegiatan lain, semisal Piala Gubernur, di mana Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya ditunjuk sebagai ketua panitia penyelenggaranya," kata Dede, mengingatkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Sekretaris Lembaga Kajian Olahraga Prestasi (Lekop) Kaltim Rudi Nuryadi di Samarinda, Rabu, mengatakan kucuran Rp150 miliar dari APBD Kaltim untuk persiapan PON 2016 sudah sangat mencukupi.
Pria yang akrab disapa Dede itu mengungkapkan, dalam hitungan Lekop, pelaksanaan Puslatda akan menghabiskan dana sekitar Rp138 miliar dengan estimasi melibatkan 675 atlet, 175 pelatih, 42 manajer dan beberapa tenaga kepanitiaan.
Menurut ia, KONI Kaltim bisa melakukan efesiensi pada pembiayaan akomodasi dan kegiatan uji coba ke luar negeri yang dalam perencanaan dianggarkan Rp48,6 miliar.
"Untuk akomodasi tentunya kita bisa melakukan efesiensi melalui lobi ke pemerintah provinsi untuk tidak mengeluarkan biaya sewa sarana dan prasarana latihan berikut hotel atlet yang menjadi aset pemprov," jelasnya.
Sedangkan untuk uji coba ke luar negeri, menurut Dede, sebaiknya diprioritaskan pada cabang olahraga yang berpotensi besar meraih medali PON.
Dengan melakukan kajian ulang perencanaan anggaran Puslatda, utamanya untuk "try out" dan akomodasi, Dede yakin bila pengeluaran Puslatda tersebut bisa ditekan.
"Kita berharap kelebihan anggaran itu bisa dimaksimalkan untuk penunjang prestasi atlet, misalnya penambahan suplemen atau peralatan yang lebih memadai," jelasnya.
Dede juga mengingatkan supaya dana Rp150 miliar yang telah dianggarkan dalam APBD 2016 bisa dimaksimalkan untuk kegiatan Puslatda dalam rangka merentas prestasi PON 2016.
"Jangan sampai dana tersebut dikeluarkan untuk kegiatan lain, semisal Piala Gubernur, di mana Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya ditunjuk sebagai ketua panitia penyelenggaranya," kata Dede, mengingatkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015