Tenggarong (ANTARA Kaltim) -  BAU lem terasa menyengat dihidung saat memasuki salah satu kelas di SMKN 1 Tenggarong.

Beberapa siswa tampak menggunting karung goni untuk dibentuk menyerupai daun.
 
Sebagian lagi menggunakan masker terlihat sibuk mengoleskan lem, lalu menempelkan potongan yang dibentuk mirip daun tersebut ke potongan karung goni yang dibuat menjadi baju, yang sebelumnya telah diwarnai merah.

Ya, siswa kelas 12 SMKN 1 Tenggarong tengah sibuk membuat gaun berbahan dasar karung goni, untuk mengikuti lomba pemanfaatan limbah atau bahan bekas menjadi barang berguna dan bernilai, yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara dalam rangka pencanangan Adiwiyata.

Mulianto, mewakili siswa kelas 12 mengatakan, ide mereka membuat membuat gaun pesta dari karung goni karena bahannya mudah didapat dan sangat memungkinkan dibentuk menjadi pakaian.

"Karung goni ini kami cari di pasar dan di toko-toko sembako, gratis. Yang dibeli hanya lem dan peralatan lainnya, modal satu gaun ini hanya 120 ribu," ujarnya sambil menunjukkan baju yang tengah dicoba kawan sekelasnya, Selasa (3/11).

Mulianto mengatakan, membuat gaun itu sampai selesai hanya dibutuhkan empat hari.

"Ini bisa dipakai ke pesta, atau pakaian muslimah juga cocok karena kami buat panjang," katanya.

Mulianto berharap, gaun yang dibuatnya bersama rekan-rekan, menjadi pemenang, meski tidak juara I.

Selain baju dari karung goni, siswa SMKN 1 Tenggarong juga membuat pakaian berbahan dasar "shuttlecock" bekas, koran bekas, dan dari kardus.  

Ada yang membuat rak sepatu dari karung dan bekas kemasan minyak goreng, rak dari koran, perabotan ruang tamu yaitu meja dan kursi dari ban bekas, lemari dari drum, hingga miniatur menara Eiffel dari gulungan koran bekas.

Para siswa tampak bersemangat bekerjasama menyelesaikan karya mereka, senyum dan canda selalu terlihat saat mereka bekerja.

Untuk diketahui lomba pemanfaatan limbah atau bahan bekas menjadi barang berguna dan bernilai digelar oleh Disdik Kukar, sebagai bagian dari pencanangan sekolah Adiwiyata di SMK Negeri 1 Tenggarong.

Lomba tersebut diikuti 25 kelas yang ada di SMKN 1 Tenggarong, dengan dewan juri dari Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) dan Forum Kabupaten Kutai Kartanegara Sehat.

Penilaian meliputi penggunaan bahan, efisiensi dana dan kreatifitas.

Para pemenang juara I sampai dengan VI, akan diumumkan saat gebyar pencanangan sekolah Adiwiyata di SMKN 1 Tenggarong.  (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015