Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Total E&P Indonesie (TEPI) mengumumkan bahwa pada 13 September 2015, telah menyelesaikan dengan aman modifikasi terakhir pada anjungan (platform) BL di Lapangan Bekapai.

"Peristiwa ini menuntaskan pengerjaan Proyek Bekapai Fase 2B. Selain pencapaian di sisi keselamatan, proyek ini juga terselesaikan sesuai anggaran dan jadwal dengan kualitas sangat memuaskan," kata Media Relations Department Head Corporate Communication Division, Kristanto Hartadi dalam siaran pers yang diterima Antara di Balikpapan, Selasa.

Proyek Bekapai Fase 2B dilaksanakan di Lapangan Bekapai dan Peciko. Kedua lapangan minyak dan gas itu adalah bagian dari Blok Mahakam yang dioperasikan oleh TEPI dengan 50 persen participating interest, dan bermitra dengan INPEX di bawah supervisi SKK Migas, katanya.

"Proyek ini terdiri dari dua paket pekerjaan: pemasangan pipa berdiameter 12" di bawah laut sepanjang 12,6 Kilometer dari anjungan BA di Lapangan Bekapai ke anjungan SWP-K di Lapangan Peciko yang selesai pada 25 Juli 2015," kata Kristanto.

Pengerjaan itu lebih cepat dari jadwal dan paket modifikasi anjungan yang tuntas pada 13 September 2015 melibatkan sejumlah anjungan Multiwell Bekapai Platforms (MWP): BA, BP, BG, dan BL di Lapangan Bekapai, serta anjungan SWP-K di Lapangan Peciko, katanya.

"Selama pelaksanaan tidak terjadi Lost Time of Injury/LTI (hilangnya jam kerja karena kecelakaan, red) dan menghabiskan lebih dari 1,5 juta jam kerja. Prestasi ini tercapai berkat kinerja dan kerjasama yang sangat baik oleh seluruh anggota tim," kata Kristanto.

Proyek pengembangan lapangan ini cukup kompleks ditambah lagi dengan jadwal kerja yang agresif dan dinamis di fasilitas produksi yang telah berumur 35 tahun. Pada puncaknya pekerjaan ini melibatkan 570 personil, 25 kapal laut yang semuanya berbendera Indonesia yang bekerja selama 222 hari di laut, katanya.

Pekerjaan tersebut. membutuhkan sekitar 400 ton material untuk pekerjaan modifikasi, 205 titik penyambungan (tie-in point), 27 pengangkatan kompleks di lepas laut (offshore complex liftings), dan 11 operasi simultan (SIMOPS) yang dilaksanakan pada anjungan yang tetap beroperasi, katanya.

"Selain itu, seluruh pekerjaan fabrikasi dilakukan di Kalimantan Timur. Dengan proyek ini, produksi gas di Lapangan Bekapai akan naik menjadi 92 MMSCFD, sementara produksi minyaknya dipertahankan di atas 10.000 BOPD. Upaya ini berkontribusi signifikan pada pencapaian produksi tahunan TEPI sebanyak 1.7 Bscfd untuk gas dan 65 KBOPD untuk likuid (minyak dan kondensat, red)," kata Kristanto. (*)

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015