Bontang (ANTARA Kaltim) - DPRD Kota Bontang, Kalimantan Timur, meminta PT Perusahaan Listrik Negara tidak melakukan pemadaman bergilir selama bulan Ramadhan agar tidak mengganggu aktivitas warga setempat yang sedang menjalankan ibadah puasa, terutama pada malam hari.

Wakil Ketua DPRD Kota Bontang Etha Rimba Paemboenan saat rapat kerja dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Bontang, Senin, mengatakan selain PLN, pihaknya juga meminta PDAM Tirta Taman Bontang untuk meningkatkan kualitas air bersih yang didistribusikan kepada warga.

"Kami minta PLN bisa tetap menjaga agar listrik tidak 'byar-pet' saat Ramadhan, begitu juga PDAM tetap melayani distribusi air bersih dengan baik, sehingga menciptakan rasa tenang bagi warga Muslim yang menjalankan ibadah puasa," katanya.

Menurut Etha, pelayanan terbaik kepada masyarakat seharusnya tidak dilakukan saat bulan-bulan tertentu seperti Ramadhan, tetapi juga sepanjang tahun, sehingga kasus pemadaman listrik secara bergilir di wilayah Bontang tidak terjadi lagi.

Beberapa waktu sebelumnya, Wali Kota Bontang Adi Darma dan Wakil Wali Kota Isro Umarghani juga telah menyampaikan protes kepada PT PLN, seiring semakin seringnya terjadi pemadaman bergilir di daerahnya, padahal kapasitas listrik di Kota Taman sudah surplus.

Selama dua bulan terakhir, rata-rata terjadi lebih dari 10 kali pemadaman bergilir setiap bulannya, sehingga aktivitas masyarakat terganggu.

Rapat gabungan yang dihadiri pimpinan dan ketua komisi di DPRD Bontang, pejabat Polres dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan camat itu, juga membahas antisipasi terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang dan selama Ramadhan.

DPRD Bontang meminta kepada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM untuk menerjunkan petugas ke pasar-pasar tradisional secara rutin, guna memantau harga dan pasokan komoditas kebutuhan pokok.

Menurut para wakil rakyat, harga kebutuhan pokok cenderung naik setiap menjelang dan selama Ramadhan, karena meningkatkan permintaan konsumen, tetapi hal tersebut harus tetap diantisipasi agar tidak memberatkan masyarakat.

"Disperindagkop harus memastikan pasokan bahan pokok atau sembako dan lainnya di pasaran cukup dan harganya tidak melonjak, karena biasanya menjelang Ramadhan harga bahan pokok selalu naik, Hal ini perlu ditelusuri, apakah kenaikan itu karena pasokannya yang kurang atau terkendala pada distribusinya," ujar Etha Rimba. (*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015