Sangatta (ANTARA Kaltim) - Seorang karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit, Bonisius (20), yang hilang diterkam buaya di Rawa Indah Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, pada Senin (9/11) hingga kini baru ditemukan kakinya.

"Kami sudah mencari Bonisius sejak hilang, tapi hanya ditemukan kaki kirinya hingga lututnya dan sudah dikubur," kata Marsel, salah satu keluarga korban, Rabu.

Menurut Marsel, pencarian korban Bonisius sudah dilakukan warga dan Polsek Bengalon, namun sudah dihentikan sejak Selasa (11/11).

Pencarian Korban sudah dihentikan karena pihak keluarga di kampung asal Bonisius di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan keluarga yang ada di Sangkulirang Kutai Timur sudah sepakat dan pasrah.

Menurut Marsel, kejadian itu bermula Senin usai magrib sekitar pukul 19.30 Wita. Korban Bonisius bersama tiga temannya ingin keluar rumah membawa pukat (rengge) untuk mencari ikan di rawa-rawa sekitar pinggir laut.

Bonisius bersama tiga rekannya yang merupakan sama-sama karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT KIN ingin mencari ikan di rawa-rawa dan tidak mengira kalau daerah itu banyak dihuni buaya rawa.

"Saat memasang pukat atau rengge ikan di rawa-rawa itu sekitar pukul 21.00 Wita buaya menyambarnya dan hilang," katanya.

Saat kejadian itu, rekannya tidak mampu menolong karena langsung hilang dan juga mereka tidak memiliki lampu sehingga kembali melaporkan kejadian itu.

Saat itu juga warga langsung menuju lokasi untuk mencari, namun tidak ada hasilnya. Kemudian keesokan harinya pencarian dilanjutkan namun juga tidak berhasil.

"Hari kedua kami hanya menemukan kaki kirinya yang terputus setinggi lutut. Atas persetujuan pihak keluarga pencarian dihentikan dan lutut korban dikebumikan," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, Zainuddin Aspan saat dikonfirmasi mengatakan tidak mengetahui adanya warga rawa indah menjadi korban disambar buaya.

"Kami tidak mendapat informasi kalau ada warga disambar buaya," kata Zainuddin Aspan yang mengaku sedang mengikuti Gladi Kebencanaan.    (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014