Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, Bonifasius Belawan Geh menyatakan program SiCepat - Laju Sehat untuk mempercepat rujukan pasien ke daerah lain secara daring (dalam jaringan), karena sebelumnya yang secara manual, pengiriman data pasien sering terhambat.
"Selama ini Kabupaten Mahulu masih menghadapi tantangan signifikan dalam pelayanan kesehatan, terutama tingginya angka rujukan pasien dari Rumah Sakit Pratama Gerbang Sehat Mahulu (RSP GSM) ke rumah sakit di kabupaten/kota lain," ujar Boni di Mahulu, Rabu.
Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti keterbatasan infrastruktur baik dari segi teknologi informasi maupun masih minimnya sumber daya manusia.
Di sisi lain, letak geografis yang cukup jauh dan terpencil karena berada di perbatasan negara, juga turut mempengaruhi lambatnya proses penanganan medis secara optimal.
Kondisi ini menuntut adanya langkah strategis yang mampu mempercepat dan mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, khususnya dalam kasus-kasus penyakit yang memerlukan tindakan lanjutan di fasilitas kesehatan pada tingkat lebih tinggi.
"Untuk itu, Pemkab Mahulu berusaha menghadirkan solusi komprehensif dalam pelayanan kesehatan lebih cepat, sehingga kemudian kami meluncurkan program SiCepat - Laju Sehat, pada pekan lalu," kata bupati.
Ia menjelaskan, SiCepat - Laju Sehat merupakan upaya percepatan dalam proses rujukan pasien yang dilakukan secara sistematis, terintegrasi, dan berbasis teknologi.
Untuk itu, melalui program ini ia berharap dapat mewujudkan layanan rujukan yang cepat, efektif, dan efisien dari Rumah Sakit Pratama Kelas D di Mahulu ke rumah sakit rujukan di luar daerah.
Dalam pelaksanaannya, sistem tersebut didukung oleh platform digital yang memastikan proses rujukan lebih terkoordinasi, mengurangi kendala administratif, serta mempercepat respon waktu penanganan medis.
Sistem rujukan digital yang dikembangkan ini bertujuan untuk meminimalisir hambatan teknis yang selama ini mengganggu proses rujukan manual.
"Dengan memanfaatkan teknologi informasi yang modern seperti telemedicine dan rekam medis elektronik, proses pengiriman data pasien ke rumah sakit rujukan dapat berlangsung lebih cepat dan akurat," katanya menjelaskan.
Sebagai bagian integral dari program ini, ia juga telah membentuk Tim Rujukan di RSP Kelas D yang bekerja sama dengan pihak terkait, yakni tim yang terdiri dari tenaga kesehatan terlatih dan secara khusus menangani kasus-kasus rujukan dengan standar klinis ketat.
"Melalui program ini, maka setiap langkah dalam proses rujukan mulai dari pengiriman informasi, data, hingga penerimaan pasien dapat berjalan lebih lancar dan terkoordinasi secara baik," katanya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Selama ini Kabupaten Mahulu masih menghadapi tantangan signifikan dalam pelayanan kesehatan, terutama tingginya angka rujukan pasien dari Rumah Sakit Pratama Gerbang Sehat Mahulu (RSP GSM) ke rumah sakit di kabupaten/kota lain," ujar Boni di Mahulu, Rabu.
Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti keterbatasan infrastruktur baik dari segi teknologi informasi maupun masih minimnya sumber daya manusia.
Di sisi lain, letak geografis yang cukup jauh dan terpencil karena berada di perbatasan negara, juga turut mempengaruhi lambatnya proses penanganan medis secara optimal.
Kondisi ini menuntut adanya langkah strategis yang mampu mempercepat dan mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, khususnya dalam kasus-kasus penyakit yang memerlukan tindakan lanjutan di fasilitas kesehatan pada tingkat lebih tinggi.
"Untuk itu, Pemkab Mahulu berusaha menghadirkan solusi komprehensif dalam pelayanan kesehatan lebih cepat, sehingga kemudian kami meluncurkan program SiCepat - Laju Sehat, pada pekan lalu," kata bupati.
Ia menjelaskan, SiCepat - Laju Sehat merupakan upaya percepatan dalam proses rujukan pasien yang dilakukan secara sistematis, terintegrasi, dan berbasis teknologi.
Untuk itu, melalui program ini ia berharap dapat mewujudkan layanan rujukan yang cepat, efektif, dan efisien dari Rumah Sakit Pratama Kelas D di Mahulu ke rumah sakit rujukan di luar daerah.
Dalam pelaksanaannya, sistem tersebut didukung oleh platform digital yang memastikan proses rujukan lebih terkoordinasi, mengurangi kendala administratif, serta mempercepat respon waktu penanganan medis.
Sistem rujukan digital yang dikembangkan ini bertujuan untuk meminimalisir hambatan teknis yang selama ini mengganggu proses rujukan manual.
"Dengan memanfaatkan teknologi informasi yang modern seperti telemedicine dan rekam medis elektronik, proses pengiriman data pasien ke rumah sakit rujukan dapat berlangsung lebih cepat dan akurat," katanya menjelaskan.
Sebagai bagian integral dari program ini, ia juga telah membentuk Tim Rujukan di RSP Kelas D yang bekerja sama dengan pihak terkait, yakni tim yang terdiri dari tenaga kesehatan terlatih dan secara khusus menangani kasus-kasus rujukan dengan standar klinis ketat.
"Melalui program ini, maka setiap langkah dalam proses rujukan mulai dari pengiriman informasi, data, hingga penerimaan pasien dapat berjalan lebih lancar dan terkoordinasi secara baik," katanya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024