Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Lintasan boling untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim di Arena Boling LNG Bontang, Kota Bontang, tidak memenuhi syarat untuk kompetisi, kata pelatih boling Balikpapan, Tukiman Wijayanto.
Menurut Tukiman Wijayanto di Balikpapan, Senin, foul line dan oil pattern lintasan tempat bola digelindingkan terlalu tipis.
"Kami maklumi karena oiling yang ada di lintasan tersebut hanya untuk pemakaian harian karyawan perusahaan saja, bukan untuk kompetisi. Tapi kalau untuk kompetisi resmi harus diganti oilingnya," kata Wijayanto.
Ia menambahkan, jika hal tersebut dibiarkan, akan menjadi masalah bagi semua atlet yang turun di cabang boling. Mereka seluruhnya, tidak hanya atlet Balikpapan, tentu sudah terbiasa dengan lintasan yang sesuai standar kompetisi.
Wijayanto mengaku sudah menghubungi pantia Porprov melalui delegasi teknik cabang boling Dedy Harun agar masalah ini segera ditindaklanjuti dan diselesaikan.
"Solusi dari kami, karena mesin oiling di lintasan tersebut tidak bisa diubah untuk kompetisi, kami sarankan agar PB Porprov meminjam mesin oiling yang ada di lintasan Balikpapan Boling Arena Plaza Balikpapan," saran Wijayanto.
Balikpapan Boling Arena di Plaza Balikpapan adalah tempat biasa atlet-atlet boling Balikpapan berlatih dan menggelar kejuaraan.
Selain itu Balikpapan memiliki sejumlah lintas boling di Vilabeta, Jalan Marsma R Iswahjudi dan di Banua Patra, fasilitas milik Pertamina yang bisa dimanfaatkan juga untuk umum.
Menghadapi Porprov V Kaltim 10-16 November mendatang, kontingen boling Balikpapan diperkuat peboling-peboling papan atas Kaltim.
Mereka adalah Aswin Archie Saputra, Tyo Prima, Muslimin, dan Yadi Herdadi untuk tim pria. Tim wanita diperkuat Roosje P, Lisa Permatasari, Rahmania, dan Marlina.
Balikpapan menargetkan menjadi juara umum di cabang boling ini. Saingan terbesar mereka adalah Samarinda dengan kuda hitam Kutai Kartanegara.
Selain Tukiman Wijayanto, atlet Balikpapan juga dilatih Roy Sumendap dan Musa Rendengan.
Sebelum tampil di Porprov, sebagian dari atlet Balikpapan mewakili Kaltim ke Kejurnas di Jakarta, 1-8 November. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Menurut Tukiman Wijayanto di Balikpapan, Senin, foul line dan oil pattern lintasan tempat bola digelindingkan terlalu tipis.
"Kami maklumi karena oiling yang ada di lintasan tersebut hanya untuk pemakaian harian karyawan perusahaan saja, bukan untuk kompetisi. Tapi kalau untuk kompetisi resmi harus diganti oilingnya," kata Wijayanto.
Ia menambahkan, jika hal tersebut dibiarkan, akan menjadi masalah bagi semua atlet yang turun di cabang boling. Mereka seluruhnya, tidak hanya atlet Balikpapan, tentu sudah terbiasa dengan lintasan yang sesuai standar kompetisi.
Wijayanto mengaku sudah menghubungi pantia Porprov melalui delegasi teknik cabang boling Dedy Harun agar masalah ini segera ditindaklanjuti dan diselesaikan.
"Solusi dari kami, karena mesin oiling di lintasan tersebut tidak bisa diubah untuk kompetisi, kami sarankan agar PB Porprov meminjam mesin oiling yang ada di lintasan Balikpapan Boling Arena Plaza Balikpapan," saran Wijayanto.
Balikpapan Boling Arena di Plaza Balikpapan adalah tempat biasa atlet-atlet boling Balikpapan berlatih dan menggelar kejuaraan.
Selain itu Balikpapan memiliki sejumlah lintas boling di Vilabeta, Jalan Marsma R Iswahjudi dan di Banua Patra, fasilitas milik Pertamina yang bisa dimanfaatkan juga untuk umum.
Menghadapi Porprov V Kaltim 10-16 November mendatang, kontingen boling Balikpapan diperkuat peboling-peboling papan atas Kaltim.
Mereka adalah Aswin Archie Saputra, Tyo Prima, Muslimin, dan Yadi Herdadi untuk tim pria. Tim wanita diperkuat Roosje P, Lisa Permatasari, Rahmania, dan Marlina.
Balikpapan menargetkan menjadi juara umum di cabang boling ini. Saingan terbesar mereka adalah Samarinda dengan kuda hitam Kutai Kartanegara.
Selain Tukiman Wijayanto, atlet Balikpapan juga dilatih Roy Sumendap dan Musa Rendengan.
Sebelum tampil di Porprov, sebagian dari atlet Balikpapan mewakili Kaltim ke Kejurnas di Jakarta, 1-8 November. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014