Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, Edi Damansyah mengatakan pembangunan infrastruktur pertanian pada 2024 lebih banyak diarahkan ke irigasi atau pengairan, karena untuk jalan usaha tani dan lainnya telah dilakukan sebelumnya.
"Untuk infrastruktur yang lain tahun ini memang masih tetap berjalan, tapi persentasenya lebih banyak diarahkan ke pengairan karena selama ini masih banyak sawah di Kukar yang mengharap tadah hujan saat musim tanam," kata Edi Damansyah di Tenggarong, Kamis.
Hal ini dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan, bahkan sampai kabupaten ini ke depan menjadi surplus pangan untuk mendukung ketahanan pangan nasional, sedangkan saat ini produksi padi terbanyak di Kalimantan Timur masih berasal dari Kukar.
Dalam pembangunan pertanian dalam arti luas, pihaknya bukan hanya berupaya melengkapi infrastruktur, tapi juga melakukan pembinaan hingga memberikan bantuan peralatan dan mesin pertanian (alsintan) hingga sarana produksi pertanian (saprodi) setiap kali melakukan kunjungan ke kelompok tani.
Seperti saat melakukan kunjungan ke Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, tiga hari lalu, yakni ia menyerahkan alsintan berupa ekskavator bagi kelompok tani yang secara simbolis diterima oleh Kepala Desa Kerta Buana, I Dewa Ketut Adi Basuki.
Dalam kesempatan itu bupati mengatakan, Pemkab Kukar bersama Kodim 0906/ Kukar hingga kini terus berkolaborasi membangun infrastruktur pertanian baik pembangunan jalan maupun pengairan.
"Namun tahun ini lebih banyak ke pengairan karena masih banyak sawah yang memang memerlukan sumur bor. Pada 2022-2023 sudah banyak membangun jalan usaha tani, namun setelah berkeliling di beberapa titik, banyak usulan petani yang perlu pengairan, makanya tahun ini lebih banyak pengairan yang dibangun," ujarnya.
Jika tidak ada air, katanya, pasti petani tidak akan menanam, apalagi jika di musim kemarau seperti saat ini, walaupun jalan usaha tani sudah baik karena sudah dibangun melalui kolaborasi dengan Kodim 0906/ Kukar.
"Meskipun jalan usaha tani sudah bagus, tetapi tidak ada hasil panen yang bisa diangkut oleh petani karena tidak bisa menanam. Untuk itu, tahun ini sudah ada beberapa titik yang sudah mendapat pengairan setelah dibangun sumur bor melalui kerja sama Karya Bakti TNI Manunggal Air," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Untuk infrastruktur yang lain tahun ini memang masih tetap berjalan, tapi persentasenya lebih banyak diarahkan ke pengairan karena selama ini masih banyak sawah di Kukar yang mengharap tadah hujan saat musim tanam," kata Edi Damansyah di Tenggarong, Kamis.
Hal ini dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan, bahkan sampai kabupaten ini ke depan menjadi surplus pangan untuk mendukung ketahanan pangan nasional, sedangkan saat ini produksi padi terbanyak di Kalimantan Timur masih berasal dari Kukar.
Dalam pembangunan pertanian dalam arti luas, pihaknya bukan hanya berupaya melengkapi infrastruktur, tapi juga melakukan pembinaan hingga memberikan bantuan peralatan dan mesin pertanian (alsintan) hingga sarana produksi pertanian (saprodi) setiap kali melakukan kunjungan ke kelompok tani.
Seperti saat melakukan kunjungan ke Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, tiga hari lalu, yakni ia menyerahkan alsintan berupa ekskavator bagi kelompok tani yang secara simbolis diterima oleh Kepala Desa Kerta Buana, I Dewa Ketut Adi Basuki.
Dalam kesempatan itu bupati mengatakan, Pemkab Kukar bersama Kodim 0906/ Kukar hingga kini terus berkolaborasi membangun infrastruktur pertanian baik pembangunan jalan maupun pengairan.
"Namun tahun ini lebih banyak ke pengairan karena masih banyak sawah yang memang memerlukan sumur bor. Pada 2022-2023 sudah banyak membangun jalan usaha tani, namun setelah berkeliling di beberapa titik, banyak usulan petani yang perlu pengairan, makanya tahun ini lebih banyak pengairan yang dibangun," ujarnya.
Jika tidak ada air, katanya, pasti petani tidak akan menanam, apalagi jika di musim kemarau seperti saat ini, walaupun jalan usaha tani sudah baik karena sudah dibangun melalui kolaborasi dengan Kodim 0906/ Kukar.
"Meskipun jalan usaha tani sudah bagus, tetapi tidak ada hasil panen yang bisa diangkut oleh petani karena tidak bisa menanam. Untuk itu, tahun ini sudah ada beberapa titik yang sudah mendapat pengairan setelah dibangun sumur bor melalui kerja sama Karya Bakti TNI Manunggal Air," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024