Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Sutarman mengatakan sampai saat ini tim investigasi kasus bentrokan antara TNI dan Brimob di Batam, Kepulauan Riau, masih bekerja.

"Saat ini tim masih bekerja dan kita tinggal menunggu hasilnya," kata Sutarman di Balikpapan, Jumat.

Tim investigasi yang dibentuk terdiri TNI dan Polri tersebut untuk mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana peristiwa bentrok itu terjadi serta siapa yang bertanggung jawab, kata Kapolri.

Sementara terkait adanya perpanjangan waktu pemeriksaan tim investigasi, Sutarman mengatakan tidak tahu.

Kapolri menjelaskan kronologi kejadian versi Polri, faktanya setelah dilakukan pengerebekan BBM ilegal di tempat kejadian, kemudian terjadi insiden.

Mengenai apa yang terjadi, bagaimana dapat terjadi serta siapa yang bertanggung jawab. Tentunya hal tersebut menjadi hasil tim yang bekerja.

"Tugas mereka mulia yakni mengamankan dan menindak setiap pelanggaran BBM ilegal yang terjadi," kata Sutarman.

Tim investigasi dari Polri dipimpin oleh Kepala Biro Pengamanan Paminal Div Propam Polri Brigjen Pol Sahfrizal.

Bentrok berawal saat anggota Ditkrimsus dan Gegana Brimob Polda Kepulauan Riau menggerebek gudang bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang diduga ilegal milik Noldy. Gudang berjarak sekitar 500 meter dari markas Brimob.

Empat anggota TNI AD yang tertembak dalam bentrok di sekitar Markas Brimob Polda Kepri, Minggu (21/9) masih dirawat di RSUD Embung Fatimah Kota Batam. Anggota TNI mengalami luka tembak, yakni Praka Eka Basri, Pratu Eko Syahputra, Pratu Ari Krisdianto, dan Prada Hari Sulistiyo. (*)

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014