Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Pedalaman dan Daerah Tertinggal (BPKP2DT) Kaltim akan mengikuti Pemeran Terpadu Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2014 yang berlangsung di Grand Ballrooom Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, 23-24 September 2014.
Kepala BPKP2DT Ir Frederik Bid MSi mengatakan, pameran diikuti pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia yang memilik daerah perbatasan negara. Di Indonsia saat ini terdapat masing-masing 13 provinsi dan 39 daerah kabupaten/kota yang wilayahnya berbatasan langsung dengan negara luar. Sementara itu di Kaltim terdapat satu kabupaten berbatsan, yaitu Mahakam Ulu. Sedangkan di Kaltara yang semula masuk Kaltim terdapat di Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan.
“Meski demikian dua daerah perbatasan di Malinau dan Kaltara sementara ini masih mendapat pembinaan dari Kaltim hingga 2015, saat Kaltara sudah resmi sebagai daerah pemekaran definitif,†katanya.
Karena itu ujar Frederik Bid, pada pameran itu Kaltim menampilkan sejumlah keunggulan pembangunan daerah perbatasan ketiga daerah tersebut. Utamanya informasi tentang pembangunan tiga Bandara Perbatasan yaitu Bandara Yuvai Semaring Long Bawan di Nunukan, Bandara Long Apung di Malinau dan Bandara Data Dawai di Mahakam Ulu.
Ketiga bandara tersebut dibangun Pemprov Kaltim atas dukungan TNI-AD melalui “Operasi Bhakti Kartika Jaya†dengan tujuan pemberdayaan wilayah pertahanan di darat, sejak 2012 lalu. Tiga bandara itu telah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersamaan dengan peresmian dan groundbreaking proyek-proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, 15 September lalu.
Tiga bandara daerah perbatasan diharapkan akan dapat membuka isolasi, sehingga daerah perbatasan akan semakin terbuka dan mudah dijangkau yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap peningkatan pembangunan, kemajuan daerah dan kese-jahteraan rakyat.
Selain itu, Pemprov Kaltim dalam keikutsertaan pameran tersebut tambah Frederik Bid juga menampilkan gambaran tentang Helikopter Bell 412EP yang merupakan hibah Pemprov Kaltim kepada Kementerian Pertahanan RI pada tahun 2013 lalu. Helikopter canggih tersebut kemudian dimanfaatkan oleh jajaran Kodam VI/Mulawarman, khususnya dalam mendukung pengamanan wilayah perbatasan.
Rangkaian kegiatan pameran antara lain berupa konsultasi dan temu bisnis antara Pemerintah Daerah dengan Pelaku Usaha, pemberian penghargaan (award) pembangunan perbatasan negara dan pentas seni budaya. “Kaltim akan berpartisipasi pada pentas seni budaya, kita sudah siapkan para penarinya,†kata Frederik Bid. (Humas Prov Kaltim/ri)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Kepala BPKP2DT Ir Frederik Bid MSi mengatakan, pameran diikuti pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia yang memilik daerah perbatasan negara. Di Indonsia saat ini terdapat masing-masing 13 provinsi dan 39 daerah kabupaten/kota yang wilayahnya berbatasan langsung dengan negara luar. Sementara itu di Kaltim terdapat satu kabupaten berbatsan, yaitu Mahakam Ulu. Sedangkan di Kaltara yang semula masuk Kaltim terdapat di Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan.
“Meski demikian dua daerah perbatasan di Malinau dan Kaltara sementara ini masih mendapat pembinaan dari Kaltim hingga 2015, saat Kaltara sudah resmi sebagai daerah pemekaran definitif,†katanya.
Karena itu ujar Frederik Bid, pada pameran itu Kaltim menampilkan sejumlah keunggulan pembangunan daerah perbatasan ketiga daerah tersebut. Utamanya informasi tentang pembangunan tiga Bandara Perbatasan yaitu Bandara Yuvai Semaring Long Bawan di Nunukan, Bandara Long Apung di Malinau dan Bandara Data Dawai di Mahakam Ulu.
Ketiga bandara tersebut dibangun Pemprov Kaltim atas dukungan TNI-AD melalui “Operasi Bhakti Kartika Jaya†dengan tujuan pemberdayaan wilayah pertahanan di darat, sejak 2012 lalu. Tiga bandara itu telah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersamaan dengan peresmian dan groundbreaking proyek-proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, 15 September lalu.
Tiga bandara daerah perbatasan diharapkan akan dapat membuka isolasi, sehingga daerah perbatasan akan semakin terbuka dan mudah dijangkau yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap peningkatan pembangunan, kemajuan daerah dan kese-jahteraan rakyat.
Selain itu, Pemprov Kaltim dalam keikutsertaan pameran tersebut tambah Frederik Bid juga menampilkan gambaran tentang Helikopter Bell 412EP yang merupakan hibah Pemprov Kaltim kepada Kementerian Pertahanan RI pada tahun 2013 lalu. Helikopter canggih tersebut kemudian dimanfaatkan oleh jajaran Kodam VI/Mulawarman, khususnya dalam mendukung pengamanan wilayah perbatasan.
Rangkaian kegiatan pameran antara lain berupa konsultasi dan temu bisnis antara Pemerintah Daerah dengan Pelaku Usaha, pemberian penghargaan (award) pembangunan perbatasan negara dan pentas seni budaya. “Kaltim akan berpartisipasi pada pentas seni budaya, kita sudah siapkan para penarinya,†kata Frederik Bid. (Humas Prov Kaltim/ri)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014