Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menangani banjir yang kerap muncul di sejumlah wilayah lewat pembuatan saluran air sekunder secara bertahap, terutama di Kecamatan Balikpapan Selatan.

"Pengerjaan saluran sekunder itu tidak bisa langsung selesai, tapi harus bertahap," kata Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud di Balikpapan, Rabu (4/9), tentang pembuatan saluran air di Balikpapan Baru itu.

Rahmad menjelaskan pengerjaan saluran itu tidak selesai jika hanya dengan satu atau dua tahun anggaran daerah.

"Butuh waktu lebih dari itu. Tapi, setidaknya kami sudah mulai mengerjakan secara bertahap," ujarnya.

Pengerjaan secara bertahap itu, menurutnya, dilatarbelakangi keterbatasan anggaran daerah untuk membiayai proyek yang mencapai Rp1,6 triliun secara keseluruhan itu.

"Targetnya adalah tidak ada lagi banjir di Balikpapan, atau minimal ketinggian air banjir bisa berkurang dan cepat surut," katanya.

Baca juga: 12 kawasan di Kota Balikpapan tergenang banjir, Selasa

Penataan saluran air buangan di Balikpapan Baru itu akan dimulai dari bagian hulu ke hilir, dengan sasaran daerah aliran sungai Ampal.

​​​​​Pengerjaan saluran sekunder di Balikpapan Baru dilakukan kontraktor pelaksana CV Maranginang dengan konsultan pengawas CV Rizky Utama Teknik.

"Untuk total anggaran tahun ini sekira Rp9,9 miliar," kata Rahmad.

Proyek saluran sekunder Balikpapan Baru itu berlangsung pada 2 Juli hingga 31 Desember 2024. 

Pihak kontraktor pelaksana menyatakan hujan menjadi kendala pengerjaan proyek drainase itu.

Baca juga: Hujan intensitas tinggi, sejumlah kawasan di Balikpapan tergenang air

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024