Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Tejo Yuwono mengatakan berdasarkan aturan baru dari badan pembinaan ideologi pancasila (BPIP), pihaknya mulai tahun ini sebagai tempat seleksi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) yang sebelumnya dilaksanakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). 

“Ini pertama kali kami melaksanakan seleksi Paskibraka, ternyata semua metode dan seleksi berubah drastis, kami hanya perlu beradaptasi,” kataTejo Yuwono, di Sangatta, Rabu.

Ia menjelaskan proses seleksi Paskibraka yang biasanya dilakukan secara manual, saat ini seluruh proses seleksi beralih ke sistem dalam jaringan (daring) atau online.

Mulai dari pendaftaran hingga tes wawasan dilakukan di laboratorium komputer. Kesbangpol Kutim akan bekerja sama dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) dalam melakukan seleksi tersebut.

“Sistem baru ini menuntut transparansi dan keadilan dalam seleksi. pihak sekolah dapat melakukan pembinaan dan harus menyesuaikan prosedur yang baru,” katanya.

Lanjutnya Tejo penilaian manual yang diprediksi lolos, bisa saja gagal dan tidak memenuhi standar penilaian online oleh BPIP.

Sementara itu, Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan, Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Agama Badan Kesbangpol Kutim Hapiah menambahkan pihaknya akan melaksanakan proses sesuai prosedur.

“Jadi, potensi kecurangan bisa diminimalisir karena semua sistem seleksi secara online yang menentukan,” katanya.

Menurutnya  terkait pengumuman Paskibraka tingkat Kabupaten Kutim masih menunggu keputusan dari tingkat provinsi dan nasional.

“Pengumuman tingkat nasional sudah keluar tanggal 21 Juni 2024, tinggal menunggu pengumuman dari provinsi, baru kami akan mengumumkan untuk Kutim,”  kata Hapiah.

Pewarta: Muhammad Hafif Nikolas

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024