Dinas Perindustrian, Pengawasan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan pengawasan ketersediaan stok elpiji bersubsidi di Kaltim menjelang perayaan Idul Adha.
"Tim pengawasan kami melakukan dua kali inspeksi di lapangan. Hasilnya, keluhan yang disampaikan oleh warga terkonfirmasi," kata Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Disperindagkop UMKM Kaltim Syahrani, di Samarinda, Rabu.
Pihaknya menemukan bahwa faktor tanggal merah sebelumnya mempengaruhi pendistribusian dan stok elpiji. Disperindagkop Kaltim melakukan komunikasi dengan Pertamina didampingi kepolisian untuk mengantisipasi masalah ini ke depan.
Dalam kunjungan tersebut, empat agen elpiji bersubsidi ditemui. Beberapa di antaranya menjual elpiji di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Fenomena ini menimbulkan kebingungan, terutama karena beberapa pangkalan baru juga terlibat dalam praktik harga di atas HET. Akibatnya, harga jual ke warung pun semakin tinggi.
Syahrani menegaskan bahwa PKTN berkomitmen untuk melakukan pengawasan sesuai dengan UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.
"Kami terus memantau tren harga elpiji di lapangan. Tindakan konkret yang kami lakukan adalah memanggil Pertamina dan berkoordinasi dengan kepolisian," katanya lagi.
Ia berharap, dengan situasi yang masih langka dan harga yang tinggi, langkah-langkah koordinasi antara pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat memastikan ketersediaan elpiji bersubsidi bagi masyarakat Kaltim menjelang Idul Adha.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024