Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara melaksanakan revitalisasi pelabuhan penyeberangan kapal klotok di Kecamatan Penajam dalam upaya mempercantik wajah daerah sebagai pintu gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
Penjabat Bupati PPU, Makmur Marbun di Penajam, Rabu, mengatakan kondisi pelabuhan tersebut sudah 22 tahun tidak ada pembenahan, sehingga terlihat kumuh untuk ukuran fasilitas pelayanan publik.
"Kita lihat Pelabuhan klotok dan speed boad tidak manusiawi. Padahal menjadi gerbang utama PPU, minimal dibangun yang lebih manusiawi. Ini sudah 22 tahun Kabupaten PPU belum tersentuh sama sekali yang seperti ini," kata Pj Bupati, Makmur Marbun.
Ia mengatakan pihaknya mengambil Inisiatif untuk meningkatkan infrastruktur dan konektivitas transportasi, terutama untuk memfasilitasi perjalanan yang efisien dan aman bagi para penumpang speed boat (perahu motor) dan kapal klotok.
Dermaga yang akan dibangun sebagai titik penting bagi transportasi air, melayani penduduk lokal dan wisatawan.
Revitalisasi pembangunan Pelabuhan Kapal Klotok dan speed boat, dikatakan Makmur telah memasuki tahap groundbreaking. Meski ia akui masih banyak hambatan, dirinya tetap optimistis untuk membangun infrastruktur transportasi yang layak bagi warga Benuo Taka.
"Kami sudah mulai, persoalannya banyak. Lahan tidak gampang. Tapi kita optimis lanjutkan revitalisasi," ujar Direktur Produk Hukum Daerah, Ditjen Otda Kemendagri ini.
Dalam kesempatan itu, Makmur juga meminta dukungan dari stakeholder perhubungan terutama dari jajaran Pemerintah Provinsi.
Ia berharap, sektor perhubungan di Kabupaten PPU dapat semakin baik, terutama dengan hadirnya IKN.
"Kami mau berubah, kami akan cepat. Karena kami kabupaten sangat muda. Tolong juga dibantu. PPU perlu diperhatikan supaya maju bersama," jelasnya.
Pembangunan dermaga speed boat dan klotok tersebut telah dimulai pada 3 Maret 2024 dengan alokasi anggaran sebesar Rp15 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
Penjabat Bupati PPU, Makmur Marbun di Penajam, Rabu, mengatakan kondisi pelabuhan tersebut sudah 22 tahun tidak ada pembenahan, sehingga terlihat kumuh untuk ukuran fasilitas pelayanan publik.
"Kita lihat Pelabuhan klotok dan speed boad tidak manusiawi. Padahal menjadi gerbang utama PPU, minimal dibangun yang lebih manusiawi. Ini sudah 22 tahun Kabupaten PPU belum tersentuh sama sekali yang seperti ini," kata Pj Bupati, Makmur Marbun.
Ia mengatakan pihaknya mengambil Inisiatif untuk meningkatkan infrastruktur dan konektivitas transportasi, terutama untuk memfasilitasi perjalanan yang efisien dan aman bagi para penumpang speed boat (perahu motor) dan kapal klotok.
Dermaga yang akan dibangun sebagai titik penting bagi transportasi air, melayani penduduk lokal dan wisatawan.
Revitalisasi pembangunan Pelabuhan Kapal Klotok dan speed boat, dikatakan Makmur telah memasuki tahap groundbreaking. Meski ia akui masih banyak hambatan, dirinya tetap optimistis untuk membangun infrastruktur transportasi yang layak bagi warga Benuo Taka.
"Kami sudah mulai, persoalannya banyak. Lahan tidak gampang. Tapi kita optimis lanjutkan revitalisasi," ujar Direktur Produk Hukum Daerah, Ditjen Otda Kemendagri ini.
Dalam kesempatan itu, Makmur juga meminta dukungan dari stakeholder perhubungan terutama dari jajaran Pemerintah Provinsi.
Ia berharap, sektor perhubungan di Kabupaten PPU dapat semakin baik, terutama dengan hadirnya IKN.
"Kami mau berubah, kami akan cepat. Karena kami kabupaten sangat muda. Tolong juga dibantu. PPU perlu diperhatikan supaya maju bersama," jelasnya.
Pembangunan dermaga speed boat dan klotok tersebut telah dimulai pada 3 Maret 2024 dengan alokasi anggaran sebesar Rp15 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024