Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus berupaya menuntaskan masalah kemacetan yang belakangan ini kerap terjadi karena Balikpapan sebagai pintu gerbang  atau beranda Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara seiring meningkatnya aktivitas pendatang hingga terjadi pertumbuhan penduduk.

"Kami melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) tengah mengkaji untuk pembuatan jalan baru atau jalan alternatif," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan Rita, Rabu (7/2).

Ia menyebutkan jalan itu nantinya akan menghubungkan dua kecamatan yakni Balikpapan Utara dan Balikpapan Timur sama seperti di kawasan transit yang menghubungkan kilometer delapan dengan kawasan Manggar yang kini sudah mulus setelah diaspal.

"Yang kami kaji nanti dari daerah Gunung Binjai Balikpapan Timur menuju kilometer 23 Balikpapan Utara," sebutnya.

Adapun untuk anggaran pembangunannya kata Rita menggunakan Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan.

Ia berharap pembangunan jalan  tersebut diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat Balikpapan Timur menuju Balikpapan Utara maupun sebaliknya sehingga dapat mengurai kemacetan di kawasan itu.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan Adward Skenda Putra menambahkan kemacetan di kawasan Balikpapan Timur dan Utara  kerap terjadi pada pagi dan sore hari atau tepatnya ketika jam pergi dan pulang kerja.

“Karena dulu kantor kuarter swasta itu adanya di timur, sehingga orang-orang itu membuat rumah di timur tapi semenjak tahun 2015 kantor-kantor itu berpindah ke wilayah utara, jadi terjadilah crossing kalau pagi dan sore,” jelas Edo sapaan akrabnya.

Melalui jalan itu, kata Edo nantinya juga untuk mencegah adanya angkutan berat atau kendaraan besar masuk ke kawasan perkotaan. Caranya, Dishub Balikpapan akan melakukan rekayasa lalulintas kendaraan berat.

"Nanti lalu lintas angkutan berat dari kawasan Balikpapan Timur ke Utara itu bisa langsung, walaupun saat ini sudah ada jalan tol dari KM 13 ke kawasan Manggar,” ucapnya.

Edo menambahkan, Kota Balikpapan memang tengah merencanakan untuk kedepannya angkutan berat tidak masuk lagi ke daerah perkotaan, semuanya angkutan yang masuk harus menggunakan kendaraan engkel atau jenis truk.

"Nanti juga perlu dibangun terminal angkutan barang, agar tidak semua kendaraan besar masuk ke wilayah perkotaan," ujarnya.(Adv)

 

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024