Samarinda (ANTARA Kaltim) - Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur Darlis Pattalongi menilai perlu adanya perbaikan infrastruktur di Kecamatan Melak, Kutai Barat untuk mendorong wisatawan datang ke Taman Kersik Luway yang ada di daerah tersebut.
Mengingat potensi wisata cagar alam seluas 5.000 hektare yang terkenal dengan anggrek hitamnya. Tentu sangat disayangkan apabila wilayah potensi wisata yang bisa menjadi penambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari hasil kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara tidak dioptimalkan.
Menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten, dalam hal ini untuk memanfaatkan potensi yang ada sehingga dapat mendorong kunjunga wisatawan. Pertumbuhan ekonomi tentu akan berjalan seiring peningkatan wisata.
"Potensi semacam ini semestinya bisa terus dikembangkan. Sangat disayangkan jika tidak mendapat sentuhan-sentuhan yang lebih untuk mendukung sektor wisata. Pendapatan asli daerah pun dapat menjadi suntikan tersendiri untuk daerah," ucap politikus PAN ini.
Darlis menyayangkan adanya akses beberapa jalan dan jembatan yang butuh perbaikan. Termasuk jalan penghubung antardesa yang juga perlu mendapat perhatian.
"Setidaknya menjadi langkah awal yang perlu dilakukan adalah memperhatikan infrastrukturnya. Dengan sendirinya sektor lain akan terbangun seiring keberadaan infrastruktur yang benar-benar memadai," sebutnya.
Selain itu infrastruktur seperti fasilitas umum juga perlu mendapat perhatian. Fasilitas ini termasuk soal transportasi dan akomodasi, dan pelayanan yang memudahkan wisatawan juga penting.
“Ini juga demi membuka daerah terisolasi di pedalaman dan menghubungkan ke perkotaan untuk memudahkan akses wisatawan," tutur Darlis.
Darlis mengatakan, jika permasalahan infrastruktur terutama jalan dan jembatan bisa segera teratasi tentu selebihnya tinggal lebih menggalakkan dan mempromosikan potensi wisata yang ada.
“Tak hanya Taman Nasional Kersik Luway, beberapa tempat wisata lain di Kutai Barat seperti Danau Jempang, Air Terjun Jantur Gemuruh dan bebapa lokasi wisata lain juga akan segera dikenal wisatawan,†kata Darlis. (Humas DPRD Kaltim/adv/lia/met)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Mengingat potensi wisata cagar alam seluas 5.000 hektare yang terkenal dengan anggrek hitamnya. Tentu sangat disayangkan apabila wilayah potensi wisata yang bisa menjadi penambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari hasil kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara tidak dioptimalkan.
Menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten, dalam hal ini untuk memanfaatkan potensi yang ada sehingga dapat mendorong kunjunga wisatawan. Pertumbuhan ekonomi tentu akan berjalan seiring peningkatan wisata.
"Potensi semacam ini semestinya bisa terus dikembangkan. Sangat disayangkan jika tidak mendapat sentuhan-sentuhan yang lebih untuk mendukung sektor wisata. Pendapatan asli daerah pun dapat menjadi suntikan tersendiri untuk daerah," ucap politikus PAN ini.
Darlis menyayangkan adanya akses beberapa jalan dan jembatan yang butuh perbaikan. Termasuk jalan penghubung antardesa yang juga perlu mendapat perhatian.
"Setidaknya menjadi langkah awal yang perlu dilakukan adalah memperhatikan infrastrukturnya. Dengan sendirinya sektor lain akan terbangun seiring keberadaan infrastruktur yang benar-benar memadai," sebutnya.
Selain itu infrastruktur seperti fasilitas umum juga perlu mendapat perhatian. Fasilitas ini termasuk soal transportasi dan akomodasi, dan pelayanan yang memudahkan wisatawan juga penting.
“Ini juga demi membuka daerah terisolasi di pedalaman dan menghubungkan ke perkotaan untuk memudahkan akses wisatawan," tutur Darlis.
Darlis mengatakan, jika permasalahan infrastruktur terutama jalan dan jembatan bisa segera teratasi tentu selebihnya tinggal lebih menggalakkan dan mempromosikan potensi wisata yang ada.
“Tak hanya Taman Nasional Kersik Luway, beberapa tempat wisata lain di Kutai Barat seperti Danau Jempang, Air Terjun Jantur Gemuruh dan bebapa lokasi wisata lain juga akan segera dikenal wisatawan,†kata Darlis. (Humas DPRD Kaltim/adv/lia/met)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014