Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Samsun, memberikan apresiasi kepada Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara atas kontribusi mereka sebagai penyuplai bahan pangan utama di wilayah tersebut. Dari sepuluh kabupaten/kota di Kaltim, kedua kabupaten ini menonjol dalam produksi pangan.
"Penting untuk melakukan pengembangan potensi pertanian di kedua kabupaten tersebut," ujar Samsun di Samarinda, Senin.
Ia mengajak pemerintah daerah untuk menciptakan program-program yang mendukung sektor pertanian, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan keberlanjutan pasokan pangan.
"Kita perlu menarik minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian. Dengan demikian, kita harus memodernisasi pertanian kita," ujar Samsun.
Ia menyebutkan bahwa pemerintah harus memastikan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung modernisasi tersebut.
Samsun juga menyoroti pentingnya menjaga lahan pertanian agar tidak dialihfungsikan menjadi lahan non-pertanian.
"Kita tidak ingin melihat petani lokal meninggalkan profesi mereka karena lahan yang mereka garap berubah fungsi," tuturnya.
Ia menegaskan Provinsi Kaltim harus bisa swasembada pangan karena memiliki lahan yang cukup luas dan bisa dimanfaatkan maksimal, tentunya dengan dukungan pemerintah dan sarana prasarana yang memadai.
“Ketahanan pangan adalah masalah mati hidupnya sebuah bangsa, ini bukan masalah sepele, tapi betul-betul masalah mendasar dan krusial,” kata Samsun.
Menurutnya ada dua hal yang paling dikhawatirkan di dunia, yakni krisis pangan dan krisis energi. Oleh karena itu, Indonesia tidak bisa lagi bergantung pada impor bahan pangan dari negara lain.
“Ingat, negara lain juga mengalami keterbatasan dan pasti akan mengutamakan produk pertaniannya untuk kebutuhan dalam negeri, " kata Samsun, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.
Ia mencontohkan program food estate yang dilakukan di Kaltim sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan swasembada pangan.
“Kaltim ini tanah surga, luas dan subur. Food estate itu bukan hanya menanam padi, tapi juga tanaman pokok pengganti nasi, seperti talas, singkong, dan lain-lain. Ini dilakukan secara sistematis dan menyeluruh,” ujarnya.
Ia menambahkan untuk mendukung hal tersebut, setiap kader partainya diwajibkan untuk menanam sembilan tanaman pokok di lahan yang tersedia. Hal ini dilakukan di saat yang lain sedang memikirkan bagaimana menang pemilu.
“Kami tidak hanya berpikir tentang politik, tapi juga tentang kesejahteraan rakyat. Kami mengingat pesan Bung Karno, bahwa masalah pangan adalah masalah nasional,” katanya.
Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan pertanian di Kalimantan Timur dapat berkembang lebih maju dan berkelanjutan, sekaligus menjaga kestabilan ekonomi lokal dan nasional. (Adv/DPRD Kaltim)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Penting untuk melakukan pengembangan potensi pertanian di kedua kabupaten tersebut," ujar Samsun di Samarinda, Senin.
Ia mengajak pemerintah daerah untuk menciptakan program-program yang mendukung sektor pertanian, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan keberlanjutan pasokan pangan.
"Kita perlu menarik minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian. Dengan demikian, kita harus memodernisasi pertanian kita," ujar Samsun.
Ia menyebutkan bahwa pemerintah harus memastikan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung modernisasi tersebut.
Samsun juga menyoroti pentingnya menjaga lahan pertanian agar tidak dialihfungsikan menjadi lahan non-pertanian.
"Kita tidak ingin melihat petani lokal meninggalkan profesi mereka karena lahan yang mereka garap berubah fungsi," tuturnya.
Ia menegaskan Provinsi Kaltim harus bisa swasembada pangan karena memiliki lahan yang cukup luas dan bisa dimanfaatkan maksimal, tentunya dengan dukungan pemerintah dan sarana prasarana yang memadai.
“Ketahanan pangan adalah masalah mati hidupnya sebuah bangsa, ini bukan masalah sepele, tapi betul-betul masalah mendasar dan krusial,” kata Samsun.
Menurutnya ada dua hal yang paling dikhawatirkan di dunia, yakni krisis pangan dan krisis energi. Oleh karena itu, Indonesia tidak bisa lagi bergantung pada impor bahan pangan dari negara lain.
“Ingat, negara lain juga mengalami keterbatasan dan pasti akan mengutamakan produk pertaniannya untuk kebutuhan dalam negeri, " kata Samsun, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.
Ia mencontohkan program food estate yang dilakukan di Kaltim sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan swasembada pangan.
“Kaltim ini tanah surga, luas dan subur. Food estate itu bukan hanya menanam padi, tapi juga tanaman pokok pengganti nasi, seperti talas, singkong, dan lain-lain. Ini dilakukan secara sistematis dan menyeluruh,” ujarnya.
Ia menambahkan untuk mendukung hal tersebut, setiap kader partainya diwajibkan untuk menanam sembilan tanaman pokok di lahan yang tersedia. Hal ini dilakukan di saat yang lain sedang memikirkan bagaimana menang pemilu.
“Kami tidak hanya berpikir tentang politik, tapi juga tentang kesejahteraan rakyat. Kami mengingat pesan Bung Karno, bahwa masalah pangan adalah masalah nasional,” katanya.
Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan pertanian di Kalimantan Timur dapat berkembang lebih maju dan berkelanjutan, sekaligus menjaga kestabilan ekonomi lokal dan nasional. (Adv/DPRD Kaltim)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023