Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pelatih Persatuan Sepak Bola Pamekasan (Persepam) Madura Arcan Iurie menyebutkan timnya harus bermain empat kali dalam rentang waktu 12 hari terakhir, sehingga para pemain sangat kelelahan.
"Itu sangat melelahkan," kata Iurie pada jumpa pers seusai timnya dikalahkan Persiba 1-2 dalam lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) di Stadion Parikesit, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (30/4).
Padahal, menurut coach Iurie, timnya juga memerlukan waktu untuk perjalanan dan pemulihan kondisi fisik serta mental pemain atau recovery. "Tim yang kelelahan, alamat tidak akan bisa bermain dengan maksimal," ucapnya.
Namun demikian, pelatih asal Rumania itu mengaku tak membuat alasan Persepam kalah. Fachruddin dan kawan-kawan kalah karena tidak bisa keluar dari tekanan tim berjuluk Beruang Madu itu sepanjang permainan.
"Saya ucapkan selamat pada coach Jaya atas kemenangan ini," katanya seraya menjabat tangan pelatih Persiba Jaya Hartono.
Ia juga menyebutkan Silvio Escobar, striker Persepam, tidak mendapat dukungan yang cukup dari rekan-rekannya untuk bisa mencetak gol.
Setelah ini, lanjut Iurie yang muslim itu, Persepam fokus untuk persiapan putaran kedua yang segera dimulai tanggal 17 Mei. Persepam akan langsung menjamu Persiba di kandangnya di Pamekasan.
Di kubu Persiba, Jaya Hartono tampak lega. Ia dianggap berhasil membangkitkan kembali semangat juang Fernando Soler dan kawan-kawan yang sempat terpuruk karena terus menuai hasil buruk sebulan terakhir.
Ia juga mengaku senang dengan pulihnya beberapa pemain dari cedera. Fandi Mochtar, sebutnya, kini sudah bisa kembali berkontribusi setelah lama tak masuk dalam line up.
Fandi bahkan langsung masuk starting line up. Gelandang serang itu membuat serangan Persiba lebih hidup dan semakin bervariasi.
"Saya menentukan siapa yang turun main dengan berpedoman dari hasil latihan," tegas Jaya Hartono.
Komponen lainnya adalah kebutuhan tim dan situasi permainan. Tapi performa pemain saat latihan tetap jadi patokan utama, tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"Itu sangat melelahkan," kata Iurie pada jumpa pers seusai timnya dikalahkan Persiba 1-2 dalam lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) di Stadion Parikesit, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (30/4).
Padahal, menurut coach Iurie, timnya juga memerlukan waktu untuk perjalanan dan pemulihan kondisi fisik serta mental pemain atau recovery. "Tim yang kelelahan, alamat tidak akan bisa bermain dengan maksimal," ucapnya.
Namun demikian, pelatih asal Rumania itu mengaku tak membuat alasan Persepam kalah. Fachruddin dan kawan-kawan kalah karena tidak bisa keluar dari tekanan tim berjuluk Beruang Madu itu sepanjang permainan.
"Saya ucapkan selamat pada coach Jaya atas kemenangan ini," katanya seraya menjabat tangan pelatih Persiba Jaya Hartono.
Ia juga menyebutkan Silvio Escobar, striker Persepam, tidak mendapat dukungan yang cukup dari rekan-rekannya untuk bisa mencetak gol.
Setelah ini, lanjut Iurie yang muslim itu, Persepam fokus untuk persiapan putaran kedua yang segera dimulai tanggal 17 Mei. Persepam akan langsung menjamu Persiba di kandangnya di Pamekasan.
Di kubu Persiba, Jaya Hartono tampak lega. Ia dianggap berhasil membangkitkan kembali semangat juang Fernando Soler dan kawan-kawan yang sempat terpuruk karena terus menuai hasil buruk sebulan terakhir.
Ia juga mengaku senang dengan pulihnya beberapa pemain dari cedera. Fandi Mochtar, sebutnya, kini sudah bisa kembali berkontribusi setelah lama tak masuk dalam line up.
Fandi bahkan langsung masuk starting line up. Gelandang serang itu membuat serangan Persiba lebih hidup dan semakin bervariasi.
"Saya menentukan siapa yang turun main dengan berpedoman dari hasil latihan," tegas Jaya Hartono.
Komponen lainnya adalah kebutuhan tim dan situasi permainan. Tapi performa pemain saat latihan tetap jadi patokan utama, tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014