Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-59 yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Provinsi Kalimantan Timur dilakukan dengan menonjolkan pada kegiatan mitigasi stunting dengan cara makan makanan penuh gizi dan minum tablet tambah darah (TTD).
"Hari ini kami merayakan Hari Kesehatan Nasional bersama seluruh siswa-siswi MAN 2 Kukar, kemudian bersama semua remaja putri di MAN 2 minum TTD sebagai langkah pencegahan stunting dimulai dari remaja," kata Sekretaris Dinkes Kukar Kusnandar di Tenggarong Kaltim, Jumat.
Dia menjelaskan, kegiatan itu dilakukan karena jumlah stunting (anak tumbuh kerdil akibat gizi buruk) di Kukar tergolong tinggi, yakni dengan prevalensi stunting sebesar 27,1 persen hasil pendataan tahun 2022, atau naik 07 persen dibanding tahun 2021 yang tercatat 26,4 persen.
Begitu pula dengan total Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang juga naik, yakni dengan prevalensi 22,8 persen pada 2021 menjadi 23,9 persen pada 2022, atau terjadi kenaikan 1,1 persen.
Di sisi lain, Pemkab Kukar punya tanggung jawab menurunkan prevalensi stunting, guna mendukung target nasional dengan prevalensi sebesar 14 persen pada 2024, sehingga paling tidak angka stunting di Kukar pada 2024 pun harus dapat ditekan menjadi 14 persen tersebut.
Guna menurunkan prevalensi stunting tersebut, maka pihaknya pun telah dan akan terus melakukan mitigasi, antara lain edukasi terhadap ibu hamil dan menyusui tentang menjaga hidup sehat dan memenuhi kebutuhan gizi, penanganan terhadap keluarga yang memiliki balita stunting atau keluarga rawan memiliki anak stunting.
Kemudian edukasi kepada calon Ibu untuk hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk yang dilakukan Jumat ini, yakni gerakan minum TTD bersama bagi remaja putri plus edukasi hidup sehat, karena mereka kelak merupakan calon ibu agar melahirkan bayi sehat.
"Kegiatan yang diikuti ratusan siswa/siswi ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran dalam membiasakan minum TTD, mengonsumsi gizi seimbang, dan harus rutin melakukan aktivitas fisik guna menjaga kesehatan," katanya.
Kusnandar melanjutkan, kegiatan ini dilakukan secara serentak di 32 lokasi se-Kabupaten Kukar terutama minum TTD bagi siswi sehingga akan berguna untuk pemasok darah ke tubuh agar tidak terjadi penyakit anemia, karena remaja puteri banyak kekurangan darah ketika menstruasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Hari ini kami merayakan Hari Kesehatan Nasional bersama seluruh siswa-siswi MAN 2 Kukar, kemudian bersama semua remaja putri di MAN 2 minum TTD sebagai langkah pencegahan stunting dimulai dari remaja," kata Sekretaris Dinkes Kukar Kusnandar di Tenggarong Kaltim, Jumat.
Dia menjelaskan, kegiatan itu dilakukan karena jumlah stunting (anak tumbuh kerdil akibat gizi buruk) di Kukar tergolong tinggi, yakni dengan prevalensi stunting sebesar 27,1 persen hasil pendataan tahun 2022, atau naik 07 persen dibanding tahun 2021 yang tercatat 26,4 persen.
Begitu pula dengan total Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang juga naik, yakni dengan prevalensi 22,8 persen pada 2021 menjadi 23,9 persen pada 2022, atau terjadi kenaikan 1,1 persen.
Di sisi lain, Pemkab Kukar punya tanggung jawab menurunkan prevalensi stunting, guna mendukung target nasional dengan prevalensi sebesar 14 persen pada 2024, sehingga paling tidak angka stunting di Kukar pada 2024 pun harus dapat ditekan menjadi 14 persen tersebut.
Guna menurunkan prevalensi stunting tersebut, maka pihaknya pun telah dan akan terus melakukan mitigasi, antara lain edukasi terhadap ibu hamil dan menyusui tentang menjaga hidup sehat dan memenuhi kebutuhan gizi, penanganan terhadap keluarga yang memiliki balita stunting atau keluarga rawan memiliki anak stunting.
Kemudian edukasi kepada calon Ibu untuk hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk yang dilakukan Jumat ini, yakni gerakan minum TTD bersama bagi remaja putri plus edukasi hidup sehat, karena mereka kelak merupakan calon ibu agar melahirkan bayi sehat.
"Kegiatan yang diikuti ratusan siswa/siswi ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran dalam membiasakan minum TTD, mengonsumsi gizi seimbang, dan harus rutin melakukan aktivitas fisik guna menjaga kesehatan," katanya.
Kusnandar melanjutkan, kegiatan ini dilakukan secara serentak di 32 lokasi se-Kabupaten Kukar terutama minum TTD bagi siswi sehingga akan berguna untuk pemasok darah ke tubuh agar tidak terjadi penyakit anemia, karena remaja puteri banyak kekurangan darah ketika menstruasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023