Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Asosiasi Petambak Kecamatan Anggana, Kutai Kartanagara, melaksanakan panen perdana udang windu hasil kerjasama dengan Tolatl E&P Indonesie (TEPI), ditambak ramah lingkungan desa Muara Pantuan, Jumat (28/3).

Acara panen tersebut dihadiri Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan Kukar Dadang S, Camat Anggana Alamsyah, Haed of Division Sustainable Develpoment and Societal Relations TEPI Mohammad Berli beserta jajaran manajemen lainnya, Damar Setyawan dari SKK Migas Kalimantan Sulawesi serta anggota Asosiasi Petambak Anggana.

Kerjasama dengan petambak di sekitar wilayah operasional TEPI kata Mohammad Birly merupakan wujud dari kontribusi TEPI terhadap pengembangan perekonomian masyarakat sekitar.

"Intinya, kami ikut berkontribusi dalam kemajuan masyarakat sekitar, baik di bidang ekonomi, pendidikan, lingkungan dan lain-lainnya," kata Mohammad Birly.

TEPI kata Mohammad Birly memberikan bantuan kepada Asosiasi Petambak Anggana untuk mewujudkan tambak ramah lingkungan yaitu penanaman bakau, perbaikn pintu tambak, tanggul, petak serta paket bibit udang Windu.

Selain itu, TEPI juga lanjut dia memberikan pelatihan untuk membuat dan membudidayakan udang di tambak ramah lingkungan dan pada 2013 lalu mengajak perwakilan anggota petambak untuk studi banding ke Sidoarjo, Jawa Timur.

"Alhamdulillah, hasilnya tahun ini sudah mulai panen perdana," katanya.

Sementara, Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan Kukar Dadang S mengatakan, udang windu delta Mahakam merupakan "trade mark" atau ciri khas kebanggaan Kukar untuk komoditi ekspor.

Keunggulannya kata Dadang yakni budidaya yang ramah lingkungan dengan tetap menjaga keseimbangan alam hutan bakau.

"Karena ramah lingkungan itu udang windu Delta Mahakam laku keras di Eropa dan tentu saja ini menyumbang devisa pajak ekspor dari negara," ujarnya.

Untuk itu, dia menyambut baik upaya TEPI untuk terus menjadi mitra para petambak dalam mengembangkan budidaya udang windu serta usaha perikanan budidaya lainnya.

Sementara, Camat Anggana Alamsyah berharap kerjasama antara TEPI dengan petambak itu terus dilakukan agar bisa membantu meningkatkan produksi tambak dan perikanan lainnya di Anggana.

"Mudah-mudahan TEPI tepi bisa terus membina dan memberi bantuan kepada warga Anggana pada umumnya, sebagai pemicu masyarakat untuk mengembangkan usaha," harapnya.

Sekretaris Asosiasi Petambak Anggana, Asri mengatakan, dari 10 hektar tambak yang dipanen tersebut, menghasilkan 315 kilogram udang windu dengan pendapatan dari hasil panen tersebut bisa mencapai Rp50 juta.

Hasil tersebut menurut Asri cukup baik, namun kurang memuaskan karena dari 15 ribu bibit yang ditebar empat bulan lalu, yang bertahan hidup hingga panen hanya 10 persen.

"Hal itu memang sudah biasa dalam budidaya udang Windu, tapi target kita kedepan ingin bibit yang bertahan hidup hingga panen mencapai 30 persen," ujarnya.

Untuk itu pihaknya bersama Dinas Perikanan dan Kelautan setempat akan memecahkan solusi agar bibit mampu lebih banyak bertahan hidup hingga di panen. (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014