Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melatih keterampilan bagi 30 penyandang disabilitas seperti tuna wicara, tuna daksa, dan lainnya agar mereka memiliki keahlian khusus.

"Keterampilan yang dilatih hari ini adalah mengenyam dengan bahan dasar tali. Setelah ini peserta diharapkan berkreasi dengan menggunakan berbagai bahan dasar lain dan mengembangkan dalam model lain," ujar Kabid Pemberdayaan, Kelembagaan dan Sosial DPMPD Kaltim Roslindawaty di Tenggarong, Senin.

Selain 30 peserta disabilitas, dalam waktu yang sama pada tempat berbeda pihaknya juga menggelar pelatihan pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk, maggot, biodiesel hingga menjadi sabun yang diikuti 30 peserta dari sejumlah perwakilan komunitas.

Semua peserta tersebut berasal dari warga Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara dari berbagai kelompok, seperti komunitas disabilitas, perwakilan kelompok wanita tani (KWT), dan perwakilan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tenggarong.

Sementara Ketua Panitia Pelaksana, Helvin Syahruddin menyampaikan pelatihan ini menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidang masing-masing, antara lain Imam Subarkah selaku Ketua Forum Komunikasi Kader Pemberdayaan Masyarakat Kaltim, kemudian Ketua Pos Pelayanan Teknologi Kota Samarinda Rahman Nurhakim.

Imam Subarkah menyampaikan, limbah rumah tangga hampir setiap hari ada, namun sayangnya limbah tersebut dibuang begitu saja, padahal limbah bisa diolah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi seperti yang ia lakukan selama ini.

Seperti kolam ikan yang dipelihara Imam di damping rumahnya, jika ia tidak mencampur makanan ikan dengan maggot, maka ia akan rugi karena harga pelet atau makanan ikan sangat tinggi.

Sedangkan untuk memperoleh maggot pun ia tidak perlu beli, tapi cukup mengumpulkan limbah rumah tangga organik yang dimasukkan dalam komposter, sehingga dari komposter ini setidaknya menghasilkan tiga hal, yakni pupuk cair, pupuk padat dan maggot.

Senada dengan Imam, Rahman Nurhakim pun mengatakan, ketika ada warga yang mengelola limbah organik rumah tangga, maka akan memperoleh pupuk cair dan pupuk padat untuk menyuburkan tanaman, kemudian maggot bisa untuk pakan ikan, unggas, dan burung.

Selain memproduksi maggot dan pupuk, hal lain yang dijalankan Rahman saat ini adalah mengubah jelantah menjadi biodiesel dan sabun, membuat arang dan briket, sehingga sejumlah keterampilan tersebut yang kini ditularkan kepada peserta pelatihan.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023