Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Samarinda saat ini tengah membina Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam mengembangkan keterampilan mereka mengembangkan peternakan ayam petelur.
“Kami melakukan pembinaan mulai dari sekarang, ini nantinya sebagai bekal keterampilan mereka untuk mengembangkan ternak ayam petelur, setelah menjalani pembinaan selama di Lapas," kata Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Narkotika Samarinda Gunawan saat memberikan bimbingan di Lapas Narkotika di Samarinda, Minggu.
Ia menjelaskan, program pembinaan untuk melakukan usaha ternak ayam petelur bagi WBP tentunya akan bermanfaat setelah mereka selesai menjalani masa pidana dan kembali ke masyarakat sudah memiliki keterampilan usaha sebagai modal kerja.
Pada kesempatan itu Gunawan melakukan pemantauan di Area Lapas Narkotika Samarinda, memantau perkembangan ternak ayam petelur yang dikelola oleh Warga Binaan Lapas Narkotika Samarinda.
Gunawan mengemukakan, Lapas Narkotika Samarinda, selain melakukan pembinaan terhadap peternakan ayam petelur, juga mempunyai Kolam Lele dan Gurami yang dikelola oleh Warga Binaan Lapas Narkotika Samarinda.
“Diharapkan dengan diberikan bekal sejumlah keterampilan selama di Lapas para warga binaan dapat bekerja maupun membuka usaha secara mandiri setelah mereka bebas nanti,” ucap Gunawan.
Dikemukakannya, program tersebut bagian dari Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) dan pos pelayanan terpadu pembinaan masyarakat (Posyandu-Pas) di lingkungan Lapas, sebagai upaya meningkatkan kompetensi warga binaan.
Secara terpisah Kepala Lapas Narkotika Samarinda Hidayat, mengungkapkan program strategis yang dibuka dan diresmikan Kepala Kanwil Kemenkumham beberapa waktu lalu adalah program rehabilitasi sosial bagi warga binaan pemasyarakatan, program pelatihan kemandirian, penandatanganan kerja sama dengan para pemangku kepentingan.
"Program tersebut bisa meningkatkan kompetensi warga binaan agar kembali ke masyarakat dalam keadaan normal, dan siap untuk menjalani kehidupan dengan penuh rasa tanggung jawab," katanya.
Ia menambahkan, selain peternakan ayam dan lele, keterampilan lain yang dibimbing kepada WBP adalah pelatihan konveksi, yang masuk dalam pelaksanaan rehabilitasi sosial.
"Untuk rehabilitasi sosial ada 180 warga binaan, lalu yang mengikuti program pembinaan kemandirian sebanyak 80 orang, diharapkan semuanya bersertifikat, dengan keterlibatan program sampai dengan 156 hari hingga mahir," kata Hidayat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
“Kami melakukan pembinaan mulai dari sekarang, ini nantinya sebagai bekal keterampilan mereka untuk mengembangkan ternak ayam petelur, setelah menjalani pembinaan selama di Lapas," kata Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Narkotika Samarinda Gunawan saat memberikan bimbingan di Lapas Narkotika di Samarinda, Minggu.
Ia menjelaskan, program pembinaan untuk melakukan usaha ternak ayam petelur bagi WBP tentunya akan bermanfaat setelah mereka selesai menjalani masa pidana dan kembali ke masyarakat sudah memiliki keterampilan usaha sebagai modal kerja.
Pada kesempatan itu Gunawan melakukan pemantauan di Area Lapas Narkotika Samarinda, memantau perkembangan ternak ayam petelur yang dikelola oleh Warga Binaan Lapas Narkotika Samarinda.
Gunawan mengemukakan, Lapas Narkotika Samarinda, selain melakukan pembinaan terhadap peternakan ayam petelur, juga mempunyai Kolam Lele dan Gurami yang dikelola oleh Warga Binaan Lapas Narkotika Samarinda.
“Diharapkan dengan diberikan bekal sejumlah keterampilan selama di Lapas para warga binaan dapat bekerja maupun membuka usaha secara mandiri setelah mereka bebas nanti,” ucap Gunawan.
Dikemukakannya, program tersebut bagian dari Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) dan pos pelayanan terpadu pembinaan masyarakat (Posyandu-Pas) di lingkungan Lapas, sebagai upaya meningkatkan kompetensi warga binaan.
Secara terpisah Kepala Lapas Narkotika Samarinda Hidayat, mengungkapkan program strategis yang dibuka dan diresmikan Kepala Kanwil Kemenkumham beberapa waktu lalu adalah program rehabilitasi sosial bagi warga binaan pemasyarakatan, program pelatihan kemandirian, penandatanganan kerja sama dengan para pemangku kepentingan.
"Program tersebut bisa meningkatkan kompetensi warga binaan agar kembali ke masyarakat dalam keadaan normal, dan siap untuk menjalani kehidupan dengan penuh rasa tanggung jawab," katanya.
Ia menambahkan, selain peternakan ayam dan lele, keterampilan lain yang dibimbing kepada WBP adalah pelatihan konveksi, yang masuk dalam pelaksanaan rehabilitasi sosial.
"Untuk rehabilitasi sosial ada 180 warga binaan, lalu yang mengikuti program pembinaan kemandirian sebanyak 80 orang, diharapkan semuanya bersertifikat, dengan keterlibatan program sampai dengan 156 hari hingga mahir," kata Hidayat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023