Denpasar (ANTARA Kaltim) – Kunjungan Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim ke DPRD Provinsi Bali yang dilakukan, kemarin (21/11), memberikan hasil yang positif.
Rombongan DPRD Kaltim kini mengetahui berbagai macam kebijakan – kebijakan terkait pendidikan dan kesehatan yang terkonsep beriringan dalam memajukan pembangunan di wilayah yang dikenal dengan objek wisatanya yang mendunia itu.
Hal tersebut diungkapkan Ahmad Abdullah, ketua rombongan DPRD Kaltim dalam kunjungan kerja ini. Ia didampingi koleganya yakni Encik Widyani, Mudiyat Noor, Yacob Ukung, Puji Astuti, Safuad, Lelyanti Ilyas. Masitah, Zain Taufik Nurrohman dan Waris Husein.
“Pada kunjungan kali ini, DPRD Provinsi Kaltim ingin mengetahui kebijakan – kebijakan Provinsi Bali dalam memajukan daerahnya yang terkait dengan Komisi IV. Di antaranya bidang kesehatan dan bidang pendidikan yang berpengaruh besar dalam pondasi pembangunan suatu daerah,†ungkapnya.
Konsep sekolah internasional yang banyak diterapkan di Bali juga mencuri perhatiannya. Menurutnya konsep sekolah bertaraf internasional itu bisa diterapkan di Kaltim.
“Saya tadi pagi melihat sekolah Albana yang bertaraf internasional dan juga sekolah unggulan di Bali. Saya rasa Kaltim perlu mencontoh kebijakan pendidikan seperti itu, dan tentunya sangat memungkinkan sekali untuk mengembakan sekolah bertaraf internasional di Kaltim, dengan harapan ke depan Kaltim akan semakin maju di mata dunia,†tuturnya.
Selain dalam bidang pendidikan, politikus PKS ini mengakui Bali tentu saja sudah terkenal di mata dunia jika bicara kebudayaan.
“Hal ini juga terkait dengan pengembanan tugas tugas dari Komisi IV, mengenai pendidikan dan kebudayaan. Tentu saja Kaltim akan mencontoh kemajuan kebudayaan dari Bali. Walaupun tidak langsung, hal tersebut akan dilakukan secara bertahap,†ucapnya.
Sudah terlihat jelas bahwa provinsi Bali merupakan aset wisata dunia, dengan aktivitas pergerakan wisatawan lokal dan manca berjumlah ribuan per hari. Menurutnya kondisi itu sangat memberikan peluang dan kesempatan besar memperkenalkan kebudayaan Bali secara khusus dan Indonesia pada umumnya dengan intens.
“Saya rasa Kaltim perlu mencontoh banyak dari kebudayaan Bali, dalam rangka memicu turis – turis untuk datang ke daerah kita. Masih banyak tempat wisata di Kaltim yang perlu ditingkatkan dan dapat dimajukan layaknya pulau Bali. Contohnya sisa – sisa kerajaan Kutai Kartanegara, sisa – sisa peninggalan kerajaan di Museum Mulawarman dapat menjadi daya tarik khusus bagi siapa saja dan tentu saja dapat meningkatkan daya tarik kunjungan ke Kaltim,†katanya.
Ahmad Abdullah juga mengagumi bagaimana kerukunan umat beragama di provinsi Bali. Masyarakat di Bali mayoritas beragama Hindu, namun kekeluargaan antarumat beragama tidak dipungkiri sangat kuat.
“Toleransi umat beragama sangat terasa di sini. Dengan jumlah masyarakat yang cukup banyak dan ribuan turis yang berdatangan setiap harinya, dapat terlihat dengan jelas bagaimana para penganut agama saling menghormati dan menghargai satu sama lainnya. (Humas Prov Kaltim/adv/aul/dhi/met)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Rombongan DPRD Kaltim kini mengetahui berbagai macam kebijakan – kebijakan terkait pendidikan dan kesehatan yang terkonsep beriringan dalam memajukan pembangunan di wilayah yang dikenal dengan objek wisatanya yang mendunia itu.
Hal tersebut diungkapkan Ahmad Abdullah, ketua rombongan DPRD Kaltim dalam kunjungan kerja ini. Ia didampingi koleganya yakni Encik Widyani, Mudiyat Noor, Yacob Ukung, Puji Astuti, Safuad, Lelyanti Ilyas. Masitah, Zain Taufik Nurrohman dan Waris Husein.
“Pada kunjungan kali ini, DPRD Provinsi Kaltim ingin mengetahui kebijakan – kebijakan Provinsi Bali dalam memajukan daerahnya yang terkait dengan Komisi IV. Di antaranya bidang kesehatan dan bidang pendidikan yang berpengaruh besar dalam pondasi pembangunan suatu daerah,†ungkapnya.
Konsep sekolah internasional yang banyak diterapkan di Bali juga mencuri perhatiannya. Menurutnya konsep sekolah bertaraf internasional itu bisa diterapkan di Kaltim.
“Saya tadi pagi melihat sekolah Albana yang bertaraf internasional dan juga sekolah unggulan di Bali. Saya rasa Kaltim perlu mencontoh kebijakan pendidikan seperti itu, dan tentunya sangat memungkinkan sekali untuk mengembakan sekolah bertaraf internasional di Kaltim, dengan harapan ke depan Kaltim akan semakin maju di mata dunia,†tuturnya.
Selain dalam bidang pendidikan, politikus PKS ini mengakui Bali tentu saja sudah terkenal di mata dunia jika bicara kebudayaan.
“Hal ini juga terkait dengan pengembanan tugas tugas dari Komisi IV, mengenai pendidikan dan kebudayaan. Tentu saja Kaltim akan mencontoh kemajuan kebudayaan dari Bali. Walaupun tidak langsung, hal tersebut akan dilakukan secara bertahap,†ucapnya.
Sudah terlihat jelas bahwa provinsi Bali merupakan aset wisata dunia, dengan aktivitas pergerakan wisatawan lokal dan manca berjumlah ribuan per hari. Menurutnya kondisi itu sangat memberikan peluang dan kesempatan besar memperkenalkan kebudayaan Bali secara khusus dan Indonesia pada umumnya dengan intens.
“Saya rasa Kaltim perlu mencontoh banyak dari kebudayaan Bali, dalam rangka memicu turis – turis untuk datang ke daerah kita. Masih banyak tempat wisata di Kaltim yang perlu ditingkatkan dan dapat dimajukan layaknya pulau Bali. Contohnya sisa – sisa kerajaan Kutai Kartanegara, sisa – sisa peninggalan kerajaan di Museum Mulawarman dapat menjadi daya tarik khusus bagi siapa saja dan tentu saja dapat meningkatkan daya tarik kunjungan ke Kaltim,†katanya.
Ahmad Abdullah juga mengagumi bagaimana kerukunan umat beragama di provinsi Bali. Masyarakat di Bali mayoritas beragama Hindu, namun kekeluargaan antarumat beragama tidak dipungkiri sangat kuat.
“Toleransi umat beragama sangat terasa di sini. Dengan jumlah masyarakat yang cukup banyak dan ribuan turis yang berdatangan setiap harinya, dapat terlihat dengan jelas bagaimana para penganut agama saling menghormati dan menghargai satu sama lainnya. (Humas Prov Kaltim/adv/aul/dhi/met)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013