Wakil Bupati Paser, Kalimantan Timur, Syarifah Masitah Assegaf, Rabu (25/1) menyempatkan diri mampir ke ruang Kelas 3 Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya Tanah Grogot, untuk menjenguk Jamariah (42), pasien pasien gagal ginjal.
"Ibu Jamariah harus semangat untuk sembuh ya. Perbanyak mengingat Allah dan berdoa, Insya Allah sang pencipta menyembuhkan," ujar Masitah saat menjenguk dan memberikan semangat Jamariah di Tanah Grogot, Rabu.
Masitah juga menyampaikan jika nantinya kesehatan Jamariah sudah lebih stabil dan bisa dirujuk ke Rumah Sakit Siloam Balikpapan, namun jika terkendala sesuatu, maka diminta menghubunginya melalui keluarga atau orang yang selama ini mendampingi Jamariah.
Saat itu Jamariah didampingi oleh Darfina, Ketua RT. 05, Desa Sawit Jaya,, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser. Jamariah adalah warga di RT tersebut sehingga Darfina merasa turut bertanggung jawab dan menjaga Jamariah sejak semalam.
Setelah mengetahui mendapat kunjungan dari orang nomor dua di Kabupaten Paser ini, Jamariah tampak bersemangat dalam melawan penyakit yang diderita.
"Terima kasih ibu menyempatkan waktu tengok saya yang hanya warga biasa. Saya tidak pernah menduga bisa bertemu langsung dengan ibu," ujar Jamariah penuh haru sambil berlinang air mata.
Sementara Jamrun, penggerak sosial masyarakat di Kecamatan Long Ikis yang mendampingi Jamariah hingga berhasil dibawa ke rumah sakit, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan biaya dari masyarakat dan berbagai pihak, termasuk dari wakil bupati.
"Alhamdulillah Wakil Bupati Paser sudah bersedia melihat kondisi Ibu Jamariah dan memberikan semangat. Semoga ini bisa memberi semangat baru untuk kesembuhan Bu Jamariah," ucap Jamrun.
Sampai hari ini, lanjut Jamrun, Jamariah masih terus dilakukan perawatan dan harus menambah satu kantong darah mengingat kesehatannya mengalami penurunan, bahkan saat berbincang dengan dokter, seharusnya Jamariah dirujuk ke RS Siloam Balikpapan untuk melakukan perawatan lebih lanjut dan cuci darah.
"Kami sebagai penggerak sosial dan kemanusiaan, memerlukan sinergisitas bersama mulai masyarakat, pemerintah, dan berbagai lembaga agar bisa meringankan beban warga yang membutuhkan. Jika dilakukan sendiri mungkin berat, tapi ketika kita bersama, pasti bisa membantu sesama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Ibu Jamariah harus semangat untuk sembuh ya. Perbanyak mengingat Allah dan berdoa, Insya Allah sang pencipta menyembuhkan," ujar Masitah saat menjenguk dan memberikan semangat Jamariah di Tanah Grogot, Rabu.
Masitah juga menyampaikan jika nantinya kesehatan Jamariah sudah lebih stabil dan bisa dirujuk ke Rumah Sakit Siloam Balikpapan, namun jika terkendala sesuatu, maka diminta menghubunginya melalui keluarga atau orang yang selama ini mendampingi Jamariah.
Saat itu Jamariah didampingi oleh Darfina, Ketua RT. 05, Desa Sawit Jaya,, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser. Jamariah adalah warga di RT tersebut sehingga Darfina merasa turut bertanggung jawab dan menjaga Jamariah sejak semalam.
Setelah mengetahui mendapat kunjungan dari orang nomor dua di Kabupaten Paser ini, Jamariah tampak bersemangat dalam melawan penyakit yang diderita.
"Terima kasih ibu menyempatkan waktu tengok saya yang hanya warga biasa. Saya tidak pernah menduga bisa bertemu langsung dengan ibu," ujar Jamariah penuh haru sambil berlinang air mata.
Sementara Jamrun, penggerak sosial masyarakat di Kecamatan Long Ikis yang mendampingi Jamariah hingga berhasil dibawa ke rumah sakit, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan biaya dari masyarakat dan berbagai pihak, termasuk dari wakil bupati.
"Alhamdulillah Wakil Bupati Paser sudah bersedia melihat kondisi Ibu Jamariah dan memberikan semangat. Semoga ini bisa memberi semangat baru untuk kesembuhan Bu Jamariah," ucap Jamrun.
Sampai hari ini, lanjut Jamrun, Jamariah masih terus dilakukan perawatan dan harus menambah satu kantong darah mengingat kesehatannya mengalami penurunan, bahkan saat berbincang dengan dokter, seharusnya Jamariah dirujuk ke RS Siloam Balikpapan untuk melakukan perawatan lebih lanjut dan cuci darah.
"Kami sebagai penggerak sosial dan kemanusiaan, memerlukan sinergisitas bersama mulai masyarakat, pemerintah, dan berbagai lembaga agar bisa meringankan beban warga yang membutuhkan. Jika dilakukan sendiri mungkin berat, tapi ketika kita bersama, pasti bisa membantu sesama," katanya.
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023