Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak akan melepas keberangkatan para peserta Ekspedisi Indonesia 4X4 ke Perbatasan (Indonesia 4X4 Expedition to Border) di halaman Kantor Gubernur pada Minggu pagi (27/10).

Koordinator Tim Ekspedisi Indonesia 4X4 Greeffion Kamil, Sabtu, mengatakan, para peserta yang membawa sedikitnya 15 mobil itu rencananya akan diterima Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Lamin Etam (rumah dinas gubernur), Sabtu malam.

Dua hari sebelumnya, seluruh anggota tim Ekspedisi Indonesia 4X4 sudah berkumpul di Balikpapan hingga Sabtu pagi (26/10).

Anggota atau peserta ekspedisi berasal mulai dari Aceh, Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur sendiri.

"Makanya disebut Ekspedisi Indonesia, oleh orang Indonesia, dan ke pelosok-pelosok Indonesia," kata Greeffion Kamil.

Termasuk sebagai anggota tim adalah mantan Kepala Kepolisian RI Jenderal Roesmanhadi. Pak Roesman, panggilan akrab Roesmanhadi, bahkan mengajak istrinya untuk turut dalam perjalanan ini.

"Istri saya ingin menikmati perjalanan, menikmati alam Indonesia kita ini," kata Pak Roesman yang bukan kebetulan adalah Ketua Indonesian Offroad Federation (IOF), organisasi yang membawahi kegiatan otomotif offroad di Indonesia.

Sebelumnya, tim mulai berdatangan sejak Kamis (24/10) di Balikpapan. Mobil-mobil mereka bahkan sudah turun dari kapal KM Dinda di Pelabuhan Semayang sejak sepekan sebelumnya.

Tim menjadikan Hotel Swiss Bellinn dan memenuhi kebutuhan logistik, baik bagi manusia maupun mobil dari toko dan pasar di Balikpapan.

Selain tujuan rekreasi, olahraga, dan petualangan, Ekspedisi Indonesia 4X4 juga punya tujuan bakti sosial.

Menurut Greeffion Kamil, pada perjalanan di Kalimantan Timur kali ini, bakti sosial adalah pengobatan gratis di beberapa desa di perbatasan Indonesia-Malaysia, yaitu antara Kalimantan Utara dan negara bagian Sabah, Malaysia.

"Dengan kemampuan mobil-mobil kami untuk bisa jauh mengakses hingga pedalaman, insya Allah bisa mencapai saudara-saudara kita di sana dengan semua obat-obatan ini," sebut Kamil.

Tim juga menyediakan sejumlah barang untuk disumbangkan bagi desa dan rumah ibadah di perbatasan tersebut.

Setelah dilepas Gubernur, tim akan melakukan perjalanan dengan menyusuri pesisir timur Kaltim, tim akan lurus terus hingga Simenggaris, ke pos perbatasan di mana terdapat pos bersama antara TNI dengan Tentara Diraja Malaysia (TDM).

Setelah itu, tim berputar balik dan menuju Long Bawan dari Malinau, Kalimantan Utara. Menurut Insuhendang, manajer jalur Ekspedisi, di rute Malinau-Long Bawan itulah petualangan yang sesungguhnya akan ada.

"Selama ini belum ada yang bisa menempuh jalur itu lewat darat dengan sekali jalan," kata Insu.

Survei oleh Insu memperlihatkan, tim harus menyeberang sungai hingga 4 kali. Dua kali bisa diseberangi dengan mobil begitu saja, dan dua yang lain tim harus terlebih dahulu membuat jembatan.

Perhitungan waktu sementara menyebutkan, bahwa bila lancar seluruh trek bisa ditempuh dalam 2 minggu pergi pulang. Tim dijadwalkan sudah kembali ke Balikpapan pada tanggal 11 November.

Pada kesempatan ini juga Greeffion Kamil menjelaskan, bahwa Ekspedisi Indonesia 4X4, atau Indonesia 4X4 Expedition, dan kali ini bertajuk To Border (Ke Perbatasan) bukan sekedar jalan-jalan melihat alam Indonesia.

Ekspedisi ini juga dimaksudkan menjadi pengingat betapa Indonesia sesungguhnya surga bagi petualangan di alam bebas.

"Orang-orang ke negeri kita mencari petualangan, Camel Trophy sampai dua kali ke Kalimantan. Kita yang memiliki negeri ini, masa hanya menonton saja," cetus Kamil.

Camel Trophy adalah petualangan bermobil yang disponsori pabrikan Land Rover dan rokok Camel. Dua kali mereka menjadikan Kalimantan sebagai ajang perjalanan, yaitu di tahun 1996 dan tahun 1999.

Selain bersenang-senang dengan petualangan, Ekspedisi Indonesia adalah juga perjalanan sosial. Dalam perjalanan kali ini, dokter ekspedisi, dr Silverius Purba, akan menggelar pengobatan gratis bagi warga masyarakat sejumlah desa di perbatasan, lalu ada bantuan untuk sejumlah rumah ibadah.

Sebelum ini, pada tahun 2011 Ekspedisi Indonesia 4X4 dilangsungkan di Kalimantan Barat dengan tajuk Hulu Kapuas Expedition, dimulai dari Pontianak menuju Putussibau, lalu memasuki Taman Nasional Betung-Kerihun di Kampung Sadap.

Kemudian menyusuri perbatasan Indonesia-Malaysia pada negara bagian Sarawak, mencapai jalur offroad ekstrem di antara Nanga Badau-Nanga Merekai, tiba di pos perbatasan Entikong yang terkenal, dan kembali ke Pontianak.

Tiga ekspedisi sebelumnya lagi berlangsung di Sumatera. Mulai tahun 2007 di Sumatera Bagian Selatan, tahun 2008 Orang Rimba di Bengkulu, dan 2009 Tjoet Nja Dhien Retrack di Sumatera Utara dan Atjeh.

"Semuanya menampilkan Indonesia yang luar biasa," kata Greeffion Kamil. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013