Balikpapan (ANTARA) - Momen latihan bersama di trek offroad Grand City sekaligus dimanfaatkan para penggemar ROVs Can-Am (recreational off-highway vehicles Canada American) Balikpapan untuk meresmikan komunitas mereka.
“Namanya Balikpapan Can-Am Community atau BCC,” kata Haji Redy Asmara, pengusaha dan satu pemilik pertama CanAm di Kota Minyak, Sabtu.
Meskipun ROVs Can-Am aslinya turun di Reli Dakar dan penuh semangat kompetisi, BCC seperti komunitas lainnya, hadir untuk silaturahmi dan menikmati rekreasi, dalam hal ini dengan menggunakan ROVs asal Kanada tersebut.
Terpilih secara aklamasi sebagai ketua adalah Naza, pengusaha muda Kota Minyak.
“Akan baik kalau dipimpin anak muda yang penuh semangat. Biar kami ikut dan mendorong menyemangati saja,” lanjut Haji Redy, yang juga penggemar berat jetski dan pengusaha sukses Balikpapan.
“Maka kalau disuruh latihan, kami datang dan hadir,” timpal AKBP Heri Rusyaman, Kapolres Kutai Kartanegara yang spesial datang dari Tenggarong.
Dalam latihan ini AKBP Heri memacu Maverick R 2024 yang digerakkan 250 tenaga kuda (horse power, HP) yang dihasilkan mesin 1.000 cc turbo. Dengan tenaga sebesar itu tanjakan-tanjakan dan jalur pasir bercampur tanah liat trek Grand City menjadi seperti jalan aspal mulus.
Pada akhir pekan 3 Agustus tersebut juga turut berlatih Letkol Ilham dari Kodam VI Mulawarman, ahli geologi Cossa bersama anak perempuannya Angelina Putri, dan Dennis dari Seadoo-CanAm, perwakilan Can-Am Indonesia di Balikpapan.
“Kami mendukung acara ini dengan menyiapkan mekanik dan suku cadang,” kata Dennis. “Agar teman-teman tidak ragu-ragu ngegas di trek.”
Selain Maverick R yang memiliki 250 HP, ada juga Maverick XRs yang bertenaga 200 HP seperti yang disetir Cossa dan Angelina, 18 tahun, bergantian.
Secara umum latihan ini mengadopsi cara balapan reli, di mana setiap peserta berkesempatan memutari sirkuit selama 5 menit secara bergantian. Meski demikian, saat berpacu dalam lintasan sepanjang 4,9 km tersebut waktu tempuh tiap peserta tidak dicatat.
“Hari ini, seperti saya, fokusnya pada teknik, penguasaan kendaraan. Seperti bagaimana ambil tikungan lalu lurus, ambil tikungan lalu menanjak,” kata Haji Redy.
Namun, namanya juga latihan balap, maka sudah pasti ngebut. Latihan pun diwarnai dengan ROVs Letkol Ilham terbalik saat menikung ke kiri dengan kecepatan tinggi. Latihan dihentikan sebentar hanya untuk mengembalikan kendaraan ke atas bannya, dan Letkol Ilham pun kembali ngebut.
“Aman, sebab kita selalu pakai perlengkapan keselamatan seperti helm, google, sarung tangan, dan sabuk pengamanan empat titik yang mencegah kita terlempar dan tetap di tempat duduk kita. Plus kendaraannya sendiri yang didesain tubular, dengan rangka pipa-pipa, yang melindungi pengemudi atau penumpang lainnya dari benturan bila terbalik ataupun kecelakaan lainnya,” jelas Ilham.
Itu juga yang membuat Angelina tak ragu-ragu menginjak gas, bahkan di tikungan. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu membawa Maverick-nya masuk dan keluar tikungan dengan mulus.
“Dia memang suka ngebut sejak kecil. Selain dengan mobil, juga dengan jetski,” senyum Cossa.