Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim Seno Aji mendukung pernyataan gubernur setempat, Isran Noor yang tidak akan menghapus tenaga honorer, karena jika dihapus dapat menambah pengangguran yang ujungnya juga menambah angka kemiskinan. 

"Saya mendukung apa yang dikatakan gubernur, bahkan saya berharap penghapusan tenaga honorer ditunda atau bisa dihilangkan, dalam arti tidak ada penghapusan tenaga honorer, kecuali pemerintah menciptakan lapangan kerja baru agar tenaga honorer pindah ke pekerjaan baru tersebut," ujar Seno Aji, baru-baru ini. 

Jika tenaga honorer dihapus, lanjut Seno, justru akan menambah pengangguran baru di Kaltim karena pemerintah provinsi akan kekurangan tenaga, padahal selama ini peran tenaga honorer sangat membantu pekerjaan di setiap instansi. 

Jika tenaga honorer menghidupi rata-rata tiga anggota keluarga, maka akan banyak penambahan warga miskin di setiap daerah, sehingga ia mendukung tidak dilakukan penghapusan tenaga honorer. 

Sebelumnya, Gubernur Kaltim Isran Noor menyampaikan tidak akan menghapus tenaga honorer, karena bisa berdampak pada pengangguran massal di setiap daerah, jika sudah menganggur, maka dampak sosial akan muncul. 

"Dalam pemerintahan terkecil sekalipun, seperti desa juga memiliki tenaga penyuluh dan ditambah lagi komponen pendukungnya seperti Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) yang jumlahnya 480 ribu di seluruh Indonesia. Ternyata banyak yang berstatus masih honor, termasuk pengurus dan anggota Perhiptani Kabupaten Kutai Timur yang jumlahnya 265 orang, juga masih banyak yang honor," ujar Isran. (Ghofar/ Adv/ DPRD Kaltim)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : M.Ghofar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022