Wali Kota Samarinda Andi Harun meminta  masyarakat  menjaga kehormatan rupiah dan  mengkampanyekan serta  menjaga dan merawat rupiah dengan baik, karena rupiah sama halnya dengan kedaulatan negara.
 

"Melalui metode "lima jangan", yakni jangan dilipat, jangan dicoret, jangan distampel, jangan diremas dan jangan dibasahi," kata Andi  Harun di Samarinda, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Andi Harun dalam kegiatan Training of Trainers Cinta Bangga Paham Rupiah, Pengenalan Uang Rupiah Tahun Emisi 2022 serta Launching si Opung Arga Berkulit Sama dan MoU Integrasi kegiatan Perangkat Daerah di Kampung Keluarga Berkualitas yang digelar di Ballroom Hotel Mercure, Samarinda, Selasa (6/9/2022).

"Uang baru ini kelebihannya bisa diraba oleh tuna netra karena ukuran tiap nominalnya berbeda, warnanya lebih keren dan modelnya tidak kalah saing dengan model luar negeri," tuturnya.

Andi Harun menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Timur  atas inisiasi dan prakarsa pada kegiatan tersebut.

"Untuk Pemerintah Kota (Pemkot) maupun masyarakat Samarinda, hal  ini sangat bermanfaat dan mendorong sinergitas pelaksanaan program antara BI dengan DPPKB. Mudah-mudahan ini terus bisa berlanjut," ucapnya.

Andi Harun berharap  Samarinda menjadi kota yang familiar terhadap penggunaan transaksi non tunai di semua sektor.

"Alhamdulillah untuk wilayah Kalimantan, Samarinda  urutan pertama dalam penggunaan transaksi non tunai," ungkapnya.

Andi Harun menegaskan, pengenalan terhadap uang emisi tahun 2022 tetap diperlukan karena bentuk uang secara fisik di negara manapun itu tetap ada.(Advertorial)
 

Pewarta: R'Sya Rahmadina

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022