Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Jumlah tenaga Penyuluh Lapangan Keluarga  Berencana (PLKB) di Provinsi Kaltim berangsur-angsur mengalami peningkatan hingga 400 orang .  Kepala daerah   Bupati dan Walikota mulai  peduli akan pentingnya program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB).

“Padahal  sejak  otonomi daerah  jumlah tenaga penyuluh semakin berkurang , para PLKB tidak lagi bertugas menjadi penyuluh tetapi banyak yang dimutasi  kebidang lain  seperti  menjadi lurah, camat maupun  staf  instansi lainnya,” kata Kepala  Perwakilan BKKBN Kaltim, Jufri Yasin  usai membuka Pelatihan Pembinaan Ketahanan Keluarga Bagi PLKB di Samarinda, Rabu (18/9).

Ia mengatakan  idealnya satu   desa dilayani oleh  satu petugas PLKB , tetapi di era otonomi Kaltim sangat kekurangan petugas PLKB yakni  satu petugas melayani  lima sampai tujuh desa  (1:7), bahkan ada beberapa kabupaten tidak memiliki PLKB.
Tetapi sekarang menurutnya    beberapa pemerintah kabupaten dan kota di Kaltim  kembali merekrut tenaga PLKB pada setiap penerimaan CPNS, bahkan ada yang merekrut sebagai tenaga kontrak.

Jufri Yasin mencontohkan seperti di Kota Tarakan  merekrut   tenaga  PLKB dengan sistem outsourcing  sebanyak  empat orang ,  kemudian di Kabupaten Kutai Kartanegara mengangkat tenaga  fungsional umum, sebanyak 30 orang untuk  KB.

“berdasarkan  hasil konsultasi ke BKKBN pusat bahwa tenaga outsourcing  maupun tenaga fungsional umum tersebut bisa mendapatkan  Pelatihan dasar Umum (LDU),” katanya.

Dikatakannya  dengan adanya pengrekrutan  tenaga  PLKB dibeberapa kabupaten dan kota tersebut , sebelumnya jumlah penyluh KB di Kaltim  hanya sekitar 350 -an kini sudah meningkat  sekitar 400 -an  , jadi  rasionya sekarang  satu tenaga PLKB   bisa  melayani empat desa (1:4).

Jufri Yasin menegaskan bahwa keberadaan tenaga PLKB sebagai ujung tombak program KKB dimasyarakat, untuk itu mereka perlu diberikan pelatihan-pelatihan dan pengetahuan tentang program –program KB  seperti  Bina Keluarga Balita (BKB), pembinaan terhadap remaja, PIK, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).

Sementara itu  Ketua Panitia Pelatihan , Husnul Hatimah mengatakan  pelatihan pembinaan ketahanan keluarga bagi PKB dan PLKB diikuti sebanyak 30 peserta yang berasal dari  enam kabupaten dan kota di Kaltim.
“Adapun tujuan dari pelaksanaan pelatihan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan , sikap dan prilaku petugas KB   khususnya  dalam pembinaan program ketahanan keluarga,” katanya. (*)

Pewarta: Rahmad

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013