PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) makin gencar mengenalkan keunggulan NPK Pelangi JOS sebagai produk terbaru dalam mendorong sektor pertanian Indonesia, pada beragam komoditas di berbagai daerah.
Setelah komoditas padi, sawi, dan kentang, efektivitas NPK Pelangi JOS turut diuji coba pada komoditas bawang merah di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, dengan kenaikan hasil rata-rata mencapai 24 persen per Hektare (ha).
VP Marketing Business Partner Korporasi PKT, Indah Febrianty, mengatakan dari hasil Demonstration Plot (Demplot) kali ini didapati hasil panen bawang merah sebesar 10,5 ton/ha dari sebelumnya 8,5 ton/ha dengan masa tanam selama 70 hari.
Selain itu, bobot umbi dengan daun segar juga mengalami peningkatan, yang awalnya sekitar 16,9 kg naik menjadi 20,8 kg.
"Hasil demplot ini semakin membuktikan kualitas NPK Pelangi JOS sangat cocok mendorong produktivitas tanaman hortikultura maupun pangan pada karakter lahan yang berbeda," ujar Indah, saat panen demplot bawang merah di Desa Songan, Minggu (24/7/2022).
Dijelaskannya, NPK Pelangi JOS sebagai gabungan pupuk kimia dan hayati pertama di Indonesia, telah diperkaya dengan mikroba unggul yang berfungsi untuk menambat nitrogen, melarutkan fosfat dan mendorong hormon pertumbuhan.
Keunggulan ini mampu menjadikan tanah makin kaya akan nutrisi tanpa harus kehilangan daya dukung lahan, sehingga petani lebih efisien dalam pemakaian.
“Melalui NPK Pelangi JOS, kami mendorong petani dapat menjalankan praktik sustainable agriculture. Dimana pupuk ini tak hanya memiliki unsur NPK, tapi juga agen hayati yang berfungsi memperkaya sifat biologis tanah tetap lestari, sehingga lahan terjaga untuk musim tanam selanjutnya," terang Indah.
Beberapa daerah yang telah melaksanakan uji coba demplot pun membuktikan efektivitas NPK Pelangi JOS, dengan peningkatan hasil panen pada berbagai komoditas dengan rata-rata peningkatan hasil mencapai 15-50 persen dari sebelumnya dengan dosis 70 hingga 100 persen.
"Untuk itu kami harap para petani tidak perlu ragu akan kualitas NPK Pelangi JOS. Jika diaplikasikan dengan perlakuan serta dosis yang tepat, unsur hara akan cepat terurai dan tersedia bagi tanaman sehingga tidak menjadi residu dalam tanah," tambah Indah.
Petani bawang merah Desa Songan, Wayan Roby Sugiarta, mengatakan setelah melihat hasil demplot, pihaknya sangat merekomendasikan penggunaan NPK Pelangi JOS, untuk mendorong peningkatan hasil bawang merah.
Selain umbi yang lebih besar, tanaman juga makin tinggi dengan daun yang lebih hijau, sehingga batang bawang pun lebih kokoh dibanding perlakuan petani.
"Dilihat langsung pun bisa diketahui jika kualitas tanaman lebih baik dari sebelumnya, dimana umbi yang dihasilkan sangat besar dan lebih merah," kata Wayan.
Dirinya pun menyebut akan tetap menggunakan NPK Pelangi JOS, agar hasil dan kualitas bawang merah dapat dicapai dengan lebih optimal.
Keberhsilan demplot ini pun diyakini akan menjadi dorongan bagi petani setempat, untuk mulai menggunakan produk terbaru dari PKT ini.
“Karena NPK Pelangi JOS terbukti mampu mendorong produktivitas bawang dengan hasil panen yang lebih maksimal,” pungkas Wayan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
Setelah komoditas padi, sawi, dan kentang, efektivitas NPK Pelangi JOS turut diuji coba pada komoditas bawang merah di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, dengan kenaikan hasil rata-rata mencapai 24 persen per Hektare (ha).
VP Marketing Business Partner Korporasi PKT, Indah Febrianty, mengatakan dari hasil Demonstration Plot (Demplot) kali ini didapati hasil panen bawang merah sebesar 10,5 ton/ha dari sebelumnya 8,5 ton/ha dengan masa tanam selama 70 hari.
Selain itu, bobot umbi dengan daun segar juga mengalami peningkatan, yang awalnya sekitar 16,9 kg naik menjadi 20,8 kg.
"Hasil demplot ini semakin membuktikan kualitas NPK Pelangi JOS sangat cocok mendorong produktivitas tanaman hortikultura maupun pangan pada karakter lahan yang berbeda," ujar Indah, saat panen demplot bawang merah di Desa Songan, Minggu (24/7/2022).
Dijelaskannya, NPK Pelangi JOS sebagai gabungan pupuk kimia dan hayati pertama di Indonesia, telah diperkaya dengan mikroba unggul yang berfungsi untuk menambat nitrogen, melarutkan fosfat dan mendorong hormon pertumbuhan.
Keunggulan ini mampu menjadikan tanah makin kaya akan nutrisi tanpa harus kehilangan daya dukung lahan, sehingga petani lebih efisien dalam pemakaian.
“Melalui NPK Pelangi JOS, kami mendorong petani dapat menjalankan praktik sustainable agriculture. Dimana pupuk ini tak hanya memiliki unsur NPK, tapi juga agen hayati yang berfungsi memperkaya sifat biologis tanah tetap lestari, sehingga lahan terjaga untuk musim tanam selanjutnya," terang Indah.
Beberapa daerah yang telah melaksanakan uji coba demplot pun membuktikan efektivitas NPK Pelangi JOS, dengan peningkatan hasil panen pada berbagai komoditas dengan rata-rata peningkatan hasil mencapai 15-50 persen dari sebelumnya dengan dosis 70 hingga 100 persen.
"Untuk itu kami harap para petani tidak perlu ragu akan kualitas NPK Pelangi JOS. Jika diaplikasikan dengan perlakuan serta dosis yang tepat, unsur hara akan cepat terurai dan tersedia bagi tanaman sehingga tidak menjadi residu dalam tanah," tambah Indah.
Petani bawang merah Desa Songan, Wayan Roby Sugiarta, mengatakan setelah melihat hasil demplot, pihaknya sangat merekomendasikan penggunaan NPK Pelangi JOS, untuk mendorong peningkatan hasil bawang merah.
Selain umbi yang lebih besar, tanaman juga makin tinggi dengan daun yang lebih hijau, sehingga batang bawang pun lebih kokoh dibanding perlakuan petani.
"Dilihat langsung pun bisa diketahui jika kualitas tanaman lebih baik dari sebelumnya, dimana umbi yang dihasilkan sangat besar dan lebih merah," kata Wayan.
Dirinya pun menyebut akan tetap menggunakan NPK Pelangi JOS, agar hasil dan kualitas bawang merah dapat dicapai dengan lebih optimal.
Keberhsilan demplot ini pun diyakini akan menjadi dorongan bagi petani setempat, untuk mulai menggunakan produk terbaru dari PKT ini.
“Karena NPK Pelangi JOS terbukti mampu mendorong produktivitas bawang dengan hasil panen yang lebih maksimal,” pungkas Wayan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022