Samarinda (ANTARA Kaltim)–Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setprov Kaltim HM Sa’bani mengatakan dalam menyongsong ASEAN Economic Community (AEC)/Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, Kaltim tidak hanya harus mempersiapkan infrastruktur yang ada tetapi  juga membangun kawasan industri yang dipersiapkan untuk mengolah sumber daya alam (SDA) yang selama ini di ekspor berupa bahan mentah dan tidak memiliki daya saing ekonomi.

“Pada AEC 2015 juga harus ada distribusi kebijakan yang proporsional dari pusat ke daerah. Salah satunya untuk batu bara yang akan dikenakan larangan ekspor dalam bentuk bahan mentah, artinya harus diolah sehingga memiliki nilai tambah,” kata Sa’bani saat membuka “Sosialisasi Menyongsong ASEAN Economic Community 2015: Tantangan dan Peluang bagi Kalangan Pengusaha di Kaltim” di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Kamis (4/9).

Sa’bani mengungkapkan kawasan industri yang dibangun dalam rangka meningkatkan nilai ekonomi bahan ekspor Kaltim diantaranya Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy yang akan menjadi pusat pengolahan produk turunan CPO (Crude Palm Oil), serta Kawasan Industri Gas dan Kondensat di Bontang yang merupakan pusat pengolahan petrokimia.

Selain itu, menurut dia, prediksi dan ramalan terhadap Kaltim untuk 2025 dan 2030 dimana SDA (migas dan batu bara) yang selama ini menjadi tumpuan perekonomian Kaltim akan habis, maka Pemprov telah mempersiapkan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, dengan perekonomian yang berbasis pada SDA terbarukan (pertanian dalam arti luas, pariwisata dan industri manufaktur).

“Menghadapi tahun-tahun sebelum itu, kita harus mempersiapkan diri sematang-matangnya. Potensi SDA yang ada dapat dikelola secara tepat, diolah dan dimanfaatkan oleh pengusaha Kaltim sebaik-baiknya terutama untuk kemakmuran rakyat,” katanya.

Sosialisasi ini terselenggara atas kerjasama ASEAN, Kementerian Luar Negeri dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim. Peserta sosialisasi berasal dari unsur birokrat, pengusaha, akademisi, mahasiswa dan pelajar.

Sedangkan nara sumber yang dihadirkan diantaranya Staf Ahli Menteri Luar Negeri bidang Sosial dan Ekonomi Wahid Supriyadi, Kasubdit Pembiayaan Fasilitasi Ekspor Kemendag Elisa Rosma, Direktur Kerjasama Ekonomi ASEAN Iwan Suyudhi Amri dan Wakil Ketua Kadin Kaltim bidang Telekomunikasi, Informasi dan Telematika Indras Purwadi. (Humas Prov Kaltim/her)

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013