Nunukan (ANTARA Kaltim)- Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, berencana akan menutup Pelabuhan Inhutani dan Sei Bolong apabila Pelabuhan Lintas Batas Laut (PLBL) Lamijung sudah efektif dioperasikan menjadi pelabuhan internasional.

"Kita akan tutup pengoperasian Pelabuhan Inhutani dan Sei Bolong kalau Pelabuhan Lamijung telah dioperasikan menjadi pelabuhan internasional," ujar Kepala Dishubkominfo Kabupaten Nunukan Robby Nahak Serang di Nunukan, Senin.

Rencana penutupan kedua pelabuhan ini, lanjut dia, untuk memusatkan pelayanan penumpang menggunakan transportasi laut di daerah itu sekaligus memaksimalkan pemasukan pendapatan asli daerah (PAD).

Pelabuhan Inhutani selama ini melayani penumpang lokal dengan menggunakan perahu bermesin antarpulau di wilayah itu, sedangkan Pelabuhan Sei Bolong selain melayani penumpang lokal juga menjadi pelabuhan bongkar muat barang-barang dari luar negeri (Malaysia), kata Robby.

Ia menegaskan, apabila kedua pelabuhan ini resmi ditutup, maka pelayanan penumpang di Pulau Nunukan hanya berpusat pada PLBL Lamijung dan Pelabuhan Sei Jepun.

"Pelabuhan Sei Jepun khusus untuk pelabuhan feri tujuan Tarakan. Sementara Pelabuhan Lamijung yang terbagi atas tiga "trestle" itu untuk pelayanan penumpang tujuan pulau-pulau di wilayah itu, Tarakan dan Malaysia," ujar dia.

Sedangkan pelabuhan di Pulau Sebatik, tetap memaksimalkan pelayanan di Pelabuhan Sei Nyamuk sebagai pelabuhan tujuan Tawau Malaysia, Pelabuhan Bambangan dan Mantikas untuk lokal dan Pelabuhan Liang Bunyu untuk kapal feri.

Penutupan pengoperasian Pelabuhan Inhutani dan Sei Bolong, kata Robby, akan mempermudah pengawasan penumpang di pulau itu sehingga perhatian petugas lebih fokus di PLBL Lamijung.(*)

Pewarta: M.Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013