Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dengan informasi penyebaran penyakit hepatitis akut yang ditengarai gejalanya sudah masuk di wilayah itu.


"Kami harapkan masyarakat jangan panik dengan informasi yang beredar, namun tetap harus waspada dengan kesehatan dengan cara menjalani hidup bersih dan berolahraga," kata Plt Kadis Kesehatan Kaltim Masitah di Samarinda, Minggu.

Masitah menjelaskan Kementerian Kesehatan RI, pada Jumat 13 Mei 2022 telah menyampaikan perkembangan gejala Hepatitis Akut di NKRI yakni ada 18 kasus bergejala di Indonesia, termasuk berada di Kaltim.

Dalam laporannya Kemenkes menyebut adanya temuan satu kasus gejala atau supek Hepatitis Akut di Kaltim, tepatnya di wilayah Samarinda.

“Masyarakat harus tetap tenang, apalagi, kasus ini adalah bersumber dari negara Inggris yang dilaporkan WHO,” jelasmya.

Menurut Masitah, gejala kasus ini diinformasikan telah menyebar luas di Inggris. Karena itu, Pemprov Kaltim berharap tidak terjadi di Kaltim.

Apalagi, lanjut Masitah, kasus terkonfirmasi COVID-19 juga masih terjadi. Karena itu, Pemerintah mengajak masyarakat tetap menjaga kesehatan terlebih kepada para anak-anak.

"Karena anak-anak adalah penerus bangsa Indonesia. Mereka harus sehat dan cerdas. Jadi, jangan mudah panik dan tetap berdoa agar warga Kaltim terhindar dari penyakit tersebut,” kata Masitah.

Sementara itu, anggota komisi IV DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis berharap Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas terkait memberikan sosialisasi terkait penyakit yang mewabah di Negara Eropa tersebut.

Melalui sosialisasi, Lanjut Nanda diharapkan masyarakat bisa melakukan pencegahan dan antisipasi sejak dini potensi penularan penyakit tersebut.

“ Kami berharap adanya Rapat Dengar Pendapat terkait persoalan kesehatan ini, khususnya bersama pemerintah agar kami semua tau persiapan yang dilakukan,” kata Ananda Moeis.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022