Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengkhawatirkan keberlangsungan hidup ribuan bekantan di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, karena sumber pakan utama dari tumbuhan mangrove jenis perepat (Sonneratia alba) banyak yang mati.


"Dalam beberapa pekan terakhir ada ratusan pohon perepat di Teluk Balikpapan yang mengering dan kemudian mati, padahal daun pohon ini merupakan makanan utama bekantan," ujar Peneliti Satwa BRIN Tri Atmoko dihubungi dari Samarinda, Jumat.

Matinya ratusan pohon di kawasan Somber, Teluk Balikpapan tersebut, karena proses alami atau pengaruh usia, kemudian secara alami pohon ini akan digantikan dengan mangrove jenis lainnya, seperti avicennia dan rhizophora.

Namun, katanya, dua jenis mangrove ini bukan makanan pokok bagi bekantan, sehingga ia mengkhawatirkan bekantan akan masuk ke perkebunan warga untuk mencari makan, bahkan bisa jadi masuk hingga ke pemukiman warga.

Jika sudah masuk ke perkampungan atau perkebunan warga, potensi bentrok dengan warga menjadi hal yang sulit dihindarkan, karena bisa jadi ada warga yang menganggap bahwa bekantan adalah hama yang harus disingkirkan.

Untuk itu, ia menyarankan pemerintah setempat, baik Pemkot Balikpapan maupun Pemkab Penajam Paser Utara dan pihak lain yang peduli terhadap keberlangsungan hidup bekantan, bisa bersama-sama melindungi kawasan hutan di kawasan darat atau di belakang hutan mangrove.

Hal ini perlu dilakukan, karena hutan di belakang mangrove ditumbuhi aneka jenis pohon yang bisa menjadi makanan bekantan, tujuannya agar bekantan tetap lestari dan kawasan hutan juga tetap terjaga, bekantan juga tidak merambah ke pemukiman penduduk.

Cara lainnya adalah dengan melakukan penanaman mangrove jenis perepat, sehingga beberapa kawasan yang saat ini masih ditumbuhi perepat yang beberapa tahun lagi akan mati karena usia, sudah ada pengganti dari penanaman yang dilakukan saat ini.

"Selama ini banyak pecinta lingkungan yang melakukan penanaman mangrove di kawasan Teluk Balikpapan, tapi yang ditanam, antara lain jenis avicennia dan rhizophora, karena bibit ini mudah dicari, padahal ini bukan makanan utama bekantan," kata Tri.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022