Samarinda (ANTARA Kaltim)- Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), dipastikan melambungkan semua harga barang, termasuk bahan bangunan.Timbul pertanyaan bagaimana hal itu berdampak pada kualitas proyek pembangunan yang didanai APBD Kaltim? pilihan tetap mengikuti hitungan desain awal atau kehilangan selisih keuntungan, tak pelak membuat banyak kontraktor harus berhitung kembali.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim Muhammad Adam Sinte mengatakan kepada masyarakat untuk jangan khawatirmengenai hal tersebut, karena DPRD Kaltim secara periodik dan berkelanjutan turun ke lapangan guna mengontrol kualitas pekerjaan dan kualitas fisik proyek.
“Jika kita temukan penyimpangan seperti kualitas pekerjaan yang buruk maka kita akan panggil Dinas Pekerjaan Umum (PU) sebagai mitra kerja kita yang selanjutnya memanggil kontraktor dan pihak terkait untuk diproses lebih lanjut,†ucap politisi Hanura ini saat dihubungi, Kamis (4/7) kemarin.
Wakil rakyat yang pernah menjabat ketua umum Asosiasi Pengusaha Konstruksi Balikpapan ini lantas berbagi pengalaman yang pernah dilaluinya saat masih bergelut di bidang konstruksi.
Adam mengatakan di dalam kontrak pembangunan proyek, terdapat klausul yang menyatakan adanya ekskalasi (penyesuaian harga satuan pekerjaan) jika ada kenaikan BBM seperti sekarang ini tidak mempengaruhi kualitas dari pekerjaan dan bangunan.
Lain soal ketika di dalam kontrak tersebut tidak memiliki klausul ekskalasi. “Ada dua kemungkinan yang akan dilakukan kontraktor. Pertama bisa mengganti bahan material yang lebih murah dari rencana sebelumnya. Yang kedua bisa saja volume pekerjaan dikurangi sesuai budget,†jelas Adam.
Lebih lanjut legislator asal daerah pemilihan (dapil) Balikpapan ini mengatakan DPRD Kaltim selalu mengawasi pengerjaan proyek infrastruktur yang di danai oleh APBD Kaltim, tak hanya soal kualitasfisik bangunan, rentang waktu pengerjaannya pun menjadi fokus perhatian oleh dewan terutama Komisi III.
“Semua berharap yang terbaik untuk pembangunan Kaltim. Kenaikan BBM bukan alasan untuk menurunkan
kualitas proyek,†tegasnya. (adv/dit/dhi/met)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Anggota Komisi III DPRD Kaltim Muhammad Adam Sinte mengatakan kepada masyarakat untuk jangan khawatirmengenai hal tersebut, karena DPRD Kaltim secara periodik dan berkelanjutan turun ke lapangan guna mengontrol kualitas pekerjaan dan kualitas fisik proyek.
“Jika kita temukan penyimpangan seperti kualitas pekerjaan yang buruk maka kita akan panggil Dinas Pekerjaan Umum (PU) sebagai mitra kerja kita yang selanjutnya memanggil kontraktor dan pihak terkait untuk diproses lebih lanjut,†ucap politisi Hanura ini saat dihubungi, Kamis (4/7) kemarin.
Wakil rakyat yang pernah menjabat ketua umum Asosiasi Pengusaha Konstruksi Balikpapan ini lantas berbagi pengalaman yang pernah dilaluinya saat masih bergelut di bidang konstruksi.
Adam mengatakan di dalam kontrak pembangunan proyek, terdapat klausul yang menyatakan adanya ekskalasi (penyesuaian harga satuan pekerjaan) jika ada kenaikan BBM seperti sekarang ini tidak mempengaruhi kualitas dari pekerjaan dan bangunan.
Lain soal ketika di dalam kontrak tersebut tidak memiliki klausul ekskalasi. “Ada dua kemungkinan yang akan dilakukan kontraktor. Pertama bisa mengganti bahan material yang lebih murah dari rencana sebelumnya. Yang kedua bisa saja volume pekerjaan dikurangi sesuai budget,†jelas Adam.
Lebih lanjut legislator asal daerah pemilihan (dapil) Balikpapan ini mengatakan DPRD Kaltim selalu mengawasi pengerjaan proyek infrastruktur yang di danai oleh APBD Kaltim, tak hanya soal kualitasfisik bangunan, rentang waktu pengerjaannya pun menjadi fokus perhatian oleh dewan terutama Komisi III.
“Semua berharap yang terbaik untuk pembangunan Kaltim. Kenaikan BBM bukan alasan untuk menurunkan
kualitas proyek,†tegasnya. (adv/dit/dhi/met)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013