Koalisi Pemuda Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar aksi sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Edy Mulyadi yang beredar di media sosial dinilai melecehkan masyarakat Kaltim.
 

"Kita tergerak karena ujaran kebencian yang dia lontarkan telah menginjak-injak harkat dan martabat keluarga Kaltim khususnya Samarinda," ujar Koordinator Lapangan Fuad Assegaf di Samarinda, Senin (24/1).

Diketahui, sejak pagi tadi Youtuber Edy Mulyadi telah meminta maaf di channel youtube pribadinya.

Menanggapi hal itu Fuad Assegaf mengatakan minta maaf tetap diterima tapi prosedur penegakan hukum tetap berjalan karena ucapannya harus dipertanggung jawabkan.

"Semoga kedepannya tidak ada lagi muncul kasus seperti ini, kemudian untuk masyarakat Kaltim, Kalimantan dan Indonesia agar menjaga persatuan dan kesatuan," harapnya.

Dalam kesempatan yang sama, salah satu tokoh masyarakat asal Banjarmasin Habib Fathurrahman Bahasyim mendukung penuh apa yang dilakukan Koalisi Pemuda Kaltim turut berpartisipasi dalam aksi tersebut.

"Kita mengecam keras pernyataan saudara Edy Mulyadi. Saya dengar saudara-saudara kami di sini mengadakan aksi, maka dengan senang hati  saya ikut turun," ungkapnya.

Ia menegaskan aksi tersebut bukan hanya untuk membela masyarakat yang ada di Kaltim atau Kalsel, melainkan semua yang ada di Kalimantan karena telah tersinggung dengan pernyataan Edy Mulyadi.

"Kami berharap ada pertanggungjawaban. Edy Mulyadi wajib bertanggungjawab untuk kata-katanya tersebut," pintanya.

Hal senada disampaikan Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim Rina Zainun mengaku turut merasa sangat terhina oleh pernyataan oknum Edy Mulyadi.

"Dia sangat menghina warga kami. Saya tidak pernah bertemu kuntilanak atau genderuwo di Kaltim, dari saya lahir sampai usia saya 45 tahun," katanya.

Rina menegaskan kalau memang dia merasa ada jin yang buang anak di sini tunjukkan siapa jinnya supaya tidak ada fitnah. Tidak  ada di sini anak jin.

Menurutnya penghinaan yang dilakukan Edy Mulyadi dan ia harus memberikan klarifikasi atas apa yang diucapkannya yaitu tentang anak jin, monyet dan bagaimana kalau orang membangun di Kalimantan yang membeli hanya kuntilanak dan genderuwo.

"Walaupun sudah memberikan pernyataan maaf tetap beliau harus dihukum. Harus dituntut secara hukum, itu yang kami inginkan. Tangkap Edy Mulyadi. Tidak ada kata damai untuk Edy, mohon maaf," tutupnya.

Sementara aksi  protes yang digelar secara terbuka itu diikuti sejumlah elemen masyarakat terdiri dari mahasiswa, Ormas kebudayaan, paguyuban hingga masyarakat umum.

Adapun rute aksi berada di tiga titik, yakni Kantor DPRD Provinsi Kaltim, Kantor Gubernur Kaltim untuk mendapatkan dukungan moril, kemudian ke Polres Samarinda untuk membuat laporan yang ditembuskan ke Bareskrim.

 

Pewarta: R'sya R

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022