Anggaran operasional Rumah Sakit atau RS Pratama di Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, lebih kurang Rp1,4 miliar dengan membuka pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum.
"Rumah Sakit Pratama akan membuka pelayanan umum pada 10 Januari 2022," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Jense Grace Makisurat di Penajam, Sabtu.
Rumah Sakit Pratama Sepaku yang telah dioperasionalkan sejak 5 Agustus 2021 tersebut, hingga kini hanya untuk isolasi pasien COVID-19.
Pelayanan kesehatan untuk umum belum dilaksanakan di Rumah Sakit Pratama karena terkendala anggaran operasional dan belum memenuhi beberapa persyaratan.
Biaya operasional Rumah Sakit Pratama Sepaku untuk membuka pelayanan umum yang disiapkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD 2022 lanjut ia, sekitar Rp1,4 miliar.
Dana operasional Rumah Sakit Pratama Sepaku tersebut dari anggaran Kabupaten Penajam Paser Utara sekitar Rp400 juta, serta bersumber dari DID (dana insentif daerah) pemerintah pusat lebih kurang Rp1 miliar.
Namun untuk sementara menurut dia, tenaga kesehatan yang ditugaskan di Rumah Sakit Pratama Sepaku belum bisa mendapatkan jasa layanan sampai seluruh kelengkapan administrasi rampung.
Rumah Sakit Pratama Sepaku telah memiliki kapasitas 50 tempat tidur, tetapi masih ada syarat yang belum dipenuhi yakni izin operasi permanen sehingga belum dapat bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
"Kami sudah ajukan untuk izin operasi permanen rumah sakit kepada pemerintah provinsi, diharapkan izin operasional permanen itu selesai Mei 2022," ucap Grace Makisurat.
Selama Rumah Sakit Pratama Sepaku belum bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan kata dia, akan menggunakan Jamkesda (jaminan kesehatan daerah).
Jamkesda yaitu program jaminan bantuan pembayaran biaya pelayanan kesehatan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara kepada masyarakat di daerah itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Rumah Sakit Pratama akan membuka pelayanan umum pada 10 Januari 2022," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Jense Grace Makisurat di Penajam, Sabtu.
Rumah Sakit Pratama Sepaku yang telah dioperasionalkan sejak 5 Agustus 2021 tersebut, hingga kini hanya untuk isolasi pasien COVID-19.
Pelayanan kesehatan untuk umum belum dilaksanakan di Rumah Sakit Pratama karena terkendala anggaran operasional dan belum memenuhi beberapa persyaratan.
Biaya operasional Rumah Sakit Pratama Sepaku untuk membuka pelayanan umum yang disiapkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD 2022 lanjut ia, sekitar Rp1,4 miliar.
Dana operasional Rumah Sakit Pratama Sepaku tersebut dari anggaran Kabupaten Penajam Paser Utara sekitar Rp400 juta, serta bersumber dari DID (dana insentif daerah) pemerintah pusat lebih kurang Rp1 miliar.
Namun untuk sementara menurut dia, tenaga kesehatan yang ditugaskan di Rumah Sakit Pratama Sepaku belum bisa mendapatkan jasa layanan sampai seluruh kelengkapan administrasi rampung.
Rumah Sakit Pratama Sepaku telah memiliki kapasitas 50 tempat tidur, tetapi masih ada syarat yang belum dipenuhi yakni izin operasi permanen sehingga belum dapat bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
"Kami sudah ajukan untuk izin operasi permanen rumah sakit kepada pemerintah provinsi, diharapkan izin operasional permanen itu selesai Mei 2022," ucap Grace Makisurat.
Selama Rumah Sakit Pratama Sepaku belum bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan kata dia, akan menggunakan Jamkesda (jaminan kesehatan daerah).
Jamkesda yaitu program jaminan bantuan pembayaran biaya pelayanan kesehatan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara kepada masyarakat di daerah itu.
Editor : Abdul Hakim Muhiddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022