Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur memfokuskanpada kegiatan surveilans dan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penularan COVID-19, seiring adanya puluhan kabupaten/kota di Indonesia yang mengalami kenaikan COVID-19.
"Untuk mencegah penularan COVID-19, kami terus melakukan pengamatan sistematis, mengumpulkan data dan informasi tentang kejadian yang mempengaruhi terjadinya penularan kasus," ujar Jubir COVID-19 Kabupaten PPU dr Jansje Grace Makisurat di Penajam, Senin.
Sedangkan dari sisi masyarakat dan semua pihak terkait, diarahkan selalu menaati prokes seperti disiplin menggunakan masker, menjaga jarak aman, sering mencuci tangan, beretika ketika batuk atau bersin, tidak melakukan kegiatan yang dapat menghadirkan banyak orang, dan membatasi aktivitas.
Prokes, katanya, merupakan senjata ampuh dalam menghindari penularan COVID-19, sehingga ia memberikan penekanan khusus terhadap kedisiplinan prokes ini, termasuk mengingatkan masyarakat agar bijak dalam bepergian agar tidak mudah terjangkit virus tersebut.
Dalam beberapa hari terakhir, lanjutnya, Kabupaten PPU "zero" COVID-19 atau tidak ada lagi warga yang positif. Keberhasilan ini juga berkat kesadaran masyarakat dalam menjaga prokes, sehingga ia minta hal ini terus dipertahankan.
Menurutnya, jumlah kasus suspek COVID-19 di PPU dari 22 Maret 2020 hingga 6 Desember 2021 total mencapai 6.097 kasus. Dari jumlah ini, total suspek meninggal dengan komorbid sebanyak 32 kasus.
Sedangkan total positif sejak 22 Maret hingga hari ini mencapai 4.446 orang. Dari jumlah ini, terdapat 4.215 orang telah dinyatakan sembuh, sementara sisanya yang sebanyak 231 orang meninggal.
Rincian perkembangan per kecamatan dari total positif sebanyak 4.446 orang tersebut adalah di Kecamatan Penajam terdapat 2.206 orang sembuh dan total meninggal ada 102 orang. Kecamatan Waru terdapat 462 orang sembuh dan 23 orang meninggal.
Kemudian di Kecamatan Babulu terdapat 666 orang selesai isolasi karena telah sembuh dan total meninggal ada 50 orang, serta di Kecamatan Sepaku sebanyak 881 orang sembuh dan total meninggal terdapat 56 orang.
"Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak dan masyarakat karena dalam beberapa hari terakhir PPU nol positif COVID-19. Namun kita tidak boleh lengah menjaga prokes agar tidak terjadi peningkatan kasus seperti di daerah lainnya," ucap Grace.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Untuk mencegah penularan COVID-19, kami terus melakukan pengamatan sistematis, mengumpulkan data dan informasi tentang kejadian yang mempengaruhi terjadinya penularan kasus," ujar Jubir COVID-19 Kabupaten PPU dr Jansje Grace Makisurat di Penajam, Senin.
Sedangkan dari sisi masyarakat dan semua pihak terkait, diarahkan selalu menaati prokes seperti disiplin menggunakan masker, menjaga jarak aman, sering mencuci tangan, beretika ketika batuk atau bersin, tidak melakukan kegiatan yang dapat menghadirkan banyak orang, dan membatasi aktivitas.
Prokes, katanya, merupakan senjata ampuh dalam menghindari penularan COVID-19, sehingga ia memberikan penekanan khusus terhadap kedisiplinan prokes ini, termasuk mengingatkan masyarakat agar bijak dalam bepergian agar tidak mudah terjangkit virus tersebut.
Dalam beberapa hari terakhir, lanjutnya, Kabupaten PPU "zero" COVID-19 atau tidak ada lagi warga yang positif. Keberhasilan ini juga berkat kesadaran masyarakat dalam menjaga prokes, sehingga ia minta hal ini terus dipertahankan.
Menurutnya, jumlah kasus suspek COVID-19 di PPU dari 22 Maret 2020 hingga 6 Desember 2021 total mencapai 6.097 kasus. Dari jumlah ini, total suspek meninggal dengan komorbid sebanyak 32 kasus.
Sedangkan total positif sejak 22 Maret hingga hari ini mencapai 4.446 orang. Dari jumlah ini, terdapat 4.215 orang telah dinyatakan sembuh, sementara sisanya yang sebanyak 231 orang meninggal.
Rincian perkembangan per kecamatan dari total positif sebanyak 4.446 orang tersebut adalah di Kecamatan Penajam terdapat 2.206 orang sembuh dan total meninggal ada 102 orang. Kecamatan Waru terdapat 462 orang sembuh dan 23 orang meninggal.
Kemudian di Kecamatan Babulu terdapat 666 orang selesai isolasi karena telah sembuh dan total meninggal ada 50 orang, serta di Kecamatan Sepaku sebanyak 881 orang sembuh dan total meninggal terdapat 56 orang.
"Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak dan masyarakat karena dalam beberapa hari terakhir PPU nol positif COVID-19. Namun kita tidak boleh lengah menjaga prokes agar tidak terjadi peningkatan kasus seperti di daerah lainnya," ucap Grace.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021