Bontang (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKA) Kota Bontang, Kalimantan Timur, sejak Sabtu (13/4) mencetak surat pemberitahuan pajak tahunan (SPT) 2013 dan masyarakat diminta bersabar jika ada keterlambatan.
"Sejak Sabtu (13/4), DPPKA dengan bimbingan konsultan PT Nusantara Bandung mulai melakukan cetak massal SPT 2013. Dan sudah menyelesaikan untuk dua kelurahan yakni Bontang Kuala dan Bontang Baru serta pada hari ini Gunung Elai," kata Kepala Seksi Penetapan dan Penagihan DPPKA Kota Bontang, S Zainal Abidin, di Bontang, Selasa.
Dia mengatakan secara total SPT 2013 yang akan dicetak sebanyak 42.000 lembar wajib pajak.
"Total target pendapatan dari 42.000 SPT wajib pajak tahun ini senilai tujuh sampai delapan miliar rupiah," terangnya.
Menurut Zainal, karena 2013 ini merupakan tahun transisi yang semula dicetak oleh Kantor Penerimaan Pajak Pratama dan kini oleh DPPKA maka masyarakat diminta bersabar bila menemukan keterlambatan untuk mendapatkan SPT 2013 termasuk yang data baru.
"Target DPPKA cetak massal akan kami selesaikan dulu dan ditargetkan selesai pada Mei 2013. Bila masyarakat akan mengurus SPT data baru sekarang ini maka bersabarlah menunggu dulu edaran SPT massal 2013 secara berjenjang mulai dari DPPKA ke Lurah dan distribusi akhir melalui RT," kata Zainal.
Dia mengatakan boleh jadi nilai objek pajak baru belum ada di antara SPT yang diedarkan maka agar tidak menganggu proses cetak maka untuk data baru akan dilayani setelah cetak SPT 2013 selesai.
"Uji cetak sendiri sebenarnya sudah dilakukan sejak 25 Maret 2013 lalu. Tetapi ada kendala di sistem makanya DPPKA menunggu konsultan yang datang pada 28 Maret 2013 yang langsung bekerja full memperbaiki sistem serta berhasil cetak lancar sejak 13 April 2013 lalu," katanya.
Zainal menjelaskan setelah selesai cetak tidak serta merta langsung distribusi tetapi SPT akan dicocokkan terlebih dahulu dengan daftar himpunan ketetapan pajak (DHKP).
"Nantinya jika SPT sudah sesuai dengan DHKP maka SPT baru diedarkan ke lurah dan diteruskan ke RT untuk distribusi akhir. Ketika warga tidak mendapatkan SPT maka bisa menanyakan secara berjenjang ke RT, lurah dan terakhir ke DPPKA," ujar Zainal.
Sementara empat orang staf yang saat ini sedang menjalani pendidikan khusus administrasi pajak dan operator komputer di Jakarta baru akan selesai menjalani pendidikan pada Mei nanti.
"Ya tentunya selesai pendidikan saat kembali ke Bontang juga masih tahap belajar. Untuk itu DPPKA minta maaf dan warga harap bersabar kalau ada kelambatan pelayanan mengingat SDM dalam tarap belajar dan peralatan baru," kata Zainal. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Sejak Sabtu (13/4), DPPKA dengan bimbingan konsultan PT Nusantara Bandung mulai melakukan cetak massal SPT 2013. Dan sudah menyelesaikan untuk dua kelurahan yakni Bontang Kuala dan Bontang Baru serta pada hari ini Gunung Elai," kata Kepala Seksi Penetapan dan Penagihan DPPKA Kota Bontang, S Zainal Abidin, di Bontang, Selasa.
Dia mengatakan secara total SPT 2013 yang akan dicetak sebanyak 42.000 lembar wajib pajak.
"Total target pendapatan dari 42.000 SPT wajib pajak tahun ini senilai tujuh sampai delapan miliar rupiah," terangnya.
Menurut Zainal, karena 2013 ini merupakan tahun transisi yang semula dicetak oleh Kantor Penerimaan Pajak Pratama dan kini oleh DPPKA maka masyarakat diminta bersabar bila menemukan keterlambatan untuk mendapatkan SPT 2013 termasuk yang data baru.
"Target DPPKA cetak massal akan kami selesaikan dulu dan ditargetkan selesai pada Mei 2013. Bila masyarakat akan mengurus SPT data baru sekarang ini maka bersabarlah menunggu dulu edaran SPT massal 2013 secara berjenjang mulai dari DPPKA ke Lurah dan distribusi akhir melalui RT," kata Zainal.
Dia mengatakan boleh jadi nilai objek pajak baru belum ada di antara SPT yang diedarkan maka agar tidak menganggu proses cetak maka untuk data baru akan dilayani setelah cetak SPT 2013 selesai.
"Uji cetak sendiri sebenarnya sudah dilakukan sejak 25 Maret 2013 lalu. Tetapi ada kendala di sistem makanya DPPKA menunggu konsultan yang datang pada 28 Maret 2013 yang langsung bekerja full memperbaiki sistem serta berhasil cetak lancar sejak 13 April 2013 lalu," katanya.
Zainal menjelaskan setelah selesai cetak tidak serta merta langsung distribusi tetapi SPT akan dicocokkan terlebih dahulu dengan daftar himpunan ketetapan pajak (DHKP).
"Nantinya jika SPT sudah sesuai dengan DHKP maka SPT baru diedarkan ke lurah dan diteruskan ke RT untuk distribusi akhir. Ketika warga tidak mendapatkan SPT maka bisa menanyakan secara berjenjang ke RT, lurah dan terakhir ke DPPKA," ujar Zainal.
Sementara empat orang staf yang saat ini sedang menjalani pendidikan khusus administrasi pajak dan operator komputer di Jakarta baru akan selesai menjalani pendidikan pada Mei nanti.
"Ya tentunya selesai pendidikan saat kembali ke Bontang juga masih tahap belajar. Untuk itu DPPKA minta maaf dan warga harap bersabar kalau ada kelambatan pelayanan mengingat SDM dalam tarap belajar dan peralatan baru," kata Zainal. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013