Bontang (ANTARA Kaltim) - Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kota Bontang Kalimantan Timur mulai 2013 menambah jaminan layanan bagi pasien penyakit jantung, cuci darah dan kemoterapi, serta memperluas kerja sama dengan RS Jantung Harapan Kita Jakarta dan RS Dr Sutomo Surabaya.

"Terhitung tahun 2013 ini cakupan layanan pengobatan pasien yang ditanggung Jamkesda Bontang telah ditambah yakni operasi jantung, cuci darah dan kemoterapi," kata Kepala UPT Jamkesda Dinas Kesehatan Kota Bontang, Akhmad Hamid Nurudin, di Bontang, Senin.

Sisi kerja sama dengan layanan pihak ketiga juga diperluas tahun ini di antaranya dengan RS Jantung Harapan Kita Jakarta, RS Dr Sutomo Surabaya, RS Kanuyoso Balikpapan dan sebelumnya dengan RS AW Sjahranie serta RS Jiwa Atma Huasada Samarinda.

"Dari berbagai penyakit yang ditangani layanan tingkat pertama (puskesmas) tertinggi adalah infeksi saluran pernapasan (Ispa).

Layanan tingkat kedua adalah persalinan, diare, Demam Berdarah Dengue (DBD) serta untuk layanan tingkat ketiga tidak ada yang menonjol atau sedikit saja," terangnya.

Dia mengatakan, data pada Agustus 2012 menunjukkan untuk persalinan tercatat sebanyak 303 persalinan, diare 162 pasien, dan DBD 127 pasien.

"Beberapa tahun lalu layanan pengobatan melalui dokter keluarga dan sejak 2012 telah dikembalikan menyatu dengan enam fungsi pokok dasar puskesmas," kata Hamid sembari menyebutkan enam fungsi pokok puskesmas yakni pencegahan penyakit menular (PKM), perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak (KIA), promosi kesehatan dan pengobatan.

Layanan tingkat pertama Jamkesda  bekerjasama dengan enam puskesmas dan dua puskesmas pembantu serta satu klinik keluarga.

"Rujukan tingkat kedua dikerjasamakan dengan RSUD Taman Husada, RS Amalia, RS Pupuk Kaltim, Klinik Mulfa," ujar Hamid.

Hamid menuturkan kendala utama di lapangan dalam pelaksanaan Jamkesda ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurus kartu kepesertaan Jamkesda dan tidak dimilikinya administrasi kependudukan Kota Bontang.

"Masyarakat kadang pada saat sakit kronis atau kecelakaan baru mau mengurus kartu kepesertaan Jamkesda sehingga hanya biaya setelah diurus kepesertaan baru bisa ditanggung Jamkesda," kata Hamid.

Padahal sebenarnya selama seseorang tercatat sebagai warga penduduk Bontang atau memiliki identitas resmi dan sadar mengurus kartu kepesertaan akan ditanggung untuk biaya berobat

"Bagi seorang ibu yang akan melahirkan anak ketiga dan seterusnya biaya persalinan bisa dicakup dengan Jaminan Persalinan (Jampersal) program dari APBN dan setelah lahir dimasukkan kartu keluarga maka biaya pengobatan saat sakit akan tetap mendapat jaminan kesehatan daerah," ujar Hamid.

Hamid menegaskan kepesertaan Jamkesda Kota Bontang bersifat terbuka atau tidak tertutup selama masyarakat memenuhi persyaratan dan terbukti tidak memiliki jaminan kesehatan bisa mengajukan kepesertaan dan mendapat layanan jaminan kesehatan. (*)

Pewarta: Suratmi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013