DPRD Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menyisihkan Rp65 miliar untuk penanganan wabah COVID-19 di Anggaran Pendapatan dan Belajar Daerah (APBD) Kota 2022.
 

“Sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri, anggaran penanganan wabah COVID-19 tetap harus disiapkan,” kata Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh di Balikpapan, Jumat.

Mendagri Tito Karnavian mengirimkan instruksinya melalui Surat Edaran kepada pemerintah kabupaten, kota, dan provinsi se Indonesia.

Anggaran dana untuk penanganan wabah COVID-19 itu dimasukkan dalam mata anggaran dana tidak terduga (DTT).

Dari instruksi Menteri Dalam Negeri, besaran anggaran yang disiapkan itu berkisar pada 5 persen dari total jumlah APBD.

Dengan Rencana APBD 2022 sebesar Rp1,3 triliun, maka Balikpapan menyisihkan Rp65 miliar untuk penanganan COVID-19.

Menurut Abdulloh, dana tersebut, sesuai judul mata anggarannya, disiapkan untuk kebutuhan mendadak dan darurat. Memiliki dana yang sudah disisihkan untuk kebutuhan mendadak tentu akan sangat menolong.

Dengan adanya mata anggaran terpisah untuk penanganan COVID-19 maka kebutuhan dana penanganan COVID-19 tidak lagi mengganggu pos-pos dana-dana yang dibutuhkan untuk pembangunan lainnya.

“Jadi kita tidak perlu lagi refocusing, atau menyisihkan di sana-sani dari anggaran yang ada,” lanjut Abdulloh.

Apalagi, lanjut Abdulloh, proses refocusing dengan menyisir satu per satu mata anggaran adalah proses yang membutuhkan ketelitian dan kejelian penghitungan ulang, dan benar-benar memakan waktu dan tenaga untuk melakukannya.

Saat ini di Balikpapan tren jumlah pasien positif menurun dan jumlah warga yang divaksin sudah 30 persen lebih atau hampir 200 ribu orang dari 600 ribu penduduk.

Diyakini kekebalan kelompok (herd immunity) tercapai saat sudah 80 persen warga divaksin.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan dr Andi Sri Juliarty, dengan kecepatan vaksinasi sekarang, angka 80 persen vaksinasi Balikpapan dicapai pada Desember mendatang. Artinya, dengan sangat optimistis, laju penularan COVID-19 sudah bisa ditekan sebelum tahun baru 2022.

"Tapi ya tadi, anggarannya tetap kita siapkan, karena kita belum tahu pasti. Ada saja kemungkinannya kasus meningkat lagi dan kita butuh dana ekstra untuk berbagai keperluan penanganan," demikian Abdulloh. 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021